Core Values Ibu Profesional
Oleh Nur Khayati
Ibu Profesional Semarang
Zona Appetizer misi ke empat kali ini membahas materi berkaitan Core Values Ibu Profesional yang disampaikan oleh Teh Endang Prasdianti pada hari senin, 23 Mei 2020 pada pukul 20.00 secara live melalui FBG Matrikulasi Batch 10.
Penyampaian materi oleh teh Dian diawali dengan lemparan pertanyaan kepada peserta tentang "Mengapa memutuskan ikut Ibu Profesional?"
Teh Dian melempar pertanyaan di atas agar tidak terjadi missed leading atau kesalahpahaman tentang Ibu Profesional. Bahwa Ibu Profesional tidak hanya diperuntukkan bagi ibu-ibu muda yang memiliki anak balita tetapi Ibu Profesional ada untuk semua perempuan mulai dari ibu-ibu yang sudah memiliki anak atau belum atau bahkan yang belum menikah bahkan ibu yang bekerja di ranah publik atau domestik untuk menjadi wadah untuk mengupgrade diri dengan ilmu sebab menjadi seorang istri dan ibu tidak memiliki sekolah formal atau kampus. Ibu Profesional menjadi wadah untuk belajar dan berkembang menjadi ibu yang profesional, ibu yang tangguh, ibu yang cekatan, ibu yang percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Tidak ada kata berhenti belajar untuk menjadi seorang ibu.
Selanjutnya teh Dian menuturkan bahwa salah satu hal yang harus ditanamkan pada diri seorang IPers yaitu learning outcomes. Learning Outcomes artinya ketika seorang IPers sudah menjiwai core values Ibu Profesional tidak ada lagi istilah bagi seorang IPers ketika akan mengambil peran di IP "Apa yang akan saya dapatkan jika saya mengambil peran di IP?" misalnya "Apa yang saya dapat ketika saya menjadi seorang baruna/tim kaptenik/tim bunda sayang,dll?". Oleh sebab itu tidak ada lagi setiap IPers harus menjiwai core values yang ada dalam setiap tingkatan ibu profesional.
Core Values Ibu Profesional terdiri dari lima point. Setiap tingkatan kelas dalam Ibu Profesional akan mendalami setiap point value yang diberikan. Tetapi untuk kelas matrikulasi kali ini berfokus pada dua point value yaitu belajar dan berkembang Selanjutnya setiap IPers diharapkan dapat mendalami keseluruhan core values Ibu Profesional.
Ada sebuah Quotes dari Ibu Septi Wulandani sebagai founder Ibu Profesional yaitu "Jatuhnya bangunnya peradaban dan sebuah bangsa, tergantung pada perempuannya". Hal ini memaknai bahwa apapun posisi kita baik sebagai Ibu yang bekerja di ranah domestik (IRT) maupun ibu yang bekerja di ranah publik (wanita), maka peran kita akan kembali pada posisi sebagai seorang Ibu. Seorang Ibu yang menjadi pembelajar sejati dengan bekal semangat merdeka belajar dan belajar merdeka. Jadi, mendidik dan mengasuh anak dimulai dari diri kita, tidak hanya dimulai dari sekolah. Sebelum anak-anak memasuki dunia sekolah formal maka kita ada guru bagi mereka.
Core values Ibu Profesional ada 5 yaitu
Belajar
Berkembang
Berkarya
Berbagi
Berdampak
Setiap orang pasti akan mengalami fase belajar setiap hari dalam hidupnya. Tetapi belajar saja tidak cukup, kita juga harus berkembang. Bagaimana cara kita untuk berkembang?Dengan mempraktekkan ilmu yang sudah kita pelajari. Oleh karena itu ikatlah ilmu yang sudah kita miliki dengan menulis, misalnya saja dengan membuat jurnal. Dengan kita menulis maka otak kita akan bekerja untuk mencerna lalu muncullah ide-ide baru dalam pikiran kita.
Berkarya, besar kecilnya karya yang kita miliki tidak selalu dinilai oleh materi. Tetapi berkarya disini berkaitan dengan produktivitas. Maka dari itu, kita tidak perlu merasa minder atau insecure dengan karya kita yang tertinggal jauh dibanding dengan teman-teman IPers yang lain. Mungkin diawal kita merasa minder, tetapi jika kita selalu membandingkan maka hal ini akan memupuk rasa minder atau membuat diri kita betah pada zona nyaman kita. Yang perlu kita pegang bahwa setiap orang diciptakan dengan segala keunikan dan kelebihannya. Jika kita memiliki kekurangan maka saatnya kita untuk berkembang dari zona nyaman. Jika kita memiliki kelebihan maka saatnya kita untuk berbagi.
Ada sebuah kalimat yang menggugah yang disampaikan teh Dian. Beliau ingin mematahkan slogan "Practice makes perfects" dan mengubahnya menjadi "Practice make progress". Hal ini memiliki makna bahwa proses belajar kita itu tidak instan tetapi memiliki tahapannya. Setiap dari kita memiliki bakatnya, jika kita mau terus melatih makan akan dirasakan progresnya.
Cara terbaik belajar adalah mengajar dan cara terburuk belajar adalah diajari. Ungkapan ini disampaikan oleh seorang pendidik. Mungkin kita sering mendengar istilah "kosongkan gelasnya yuk" saat kita mengikuti kelas-kelas. Istilah ini menurut Teh Dian, harus kita tinggalkan. Jadi, ketika kita menerima ilmu harus kita olah dengan cara diskusi dan berbagi bukan hanya ditampung untuk diri sendiri. Namun, jangan lupa untuk menjaga adab saat kita menuntut ilmu.
Lalu bagaimana menyikapi budaya 4 L?Jika kita menerapkan core values Ibu Profesional, maka budaya 4 L ini memiliki dua sisi. Sisi pertama yaitu sisi positif bahwa budaya 4 L ini akan membuat kita ketagihan mengambil peran dalam rangka untuk menembangkan diri bukan dalam rangka pansos. Sisi negatifnya adalah ketika orang yang acuh tak acuh tidak mau mau mengambil peran maka orang 4 L akan menjadi kelelahan. Maka sebaiknya kita tularkan semangat ilmu berbagi kita untuk mengajak yang lain belajar dan berkembang. Sesuai juga dengan hadist "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain (HR. Bukhori). Karena itu menjadi bermanfaat tidak perlu menunggu untuk menjadi ekspert terlebih dahulu dan inilah cara terbaik untuk belajar.
Di akhir sesi, Teh Dian menyampaikan sebuah quotes "Belajar ilmu baru, berbagi dan mengajari orang lain, ada proses bertanya dan bertukar pikiran yang menghasilkan manfaat bagi kedua pihak, baik yang mengajari atau yang diajari". Inilah bagian dari core values Ibu Profesional yang harus dimiliki oleh para IPers.
Tugas Misi 4 Zona 2 : Appetizer
Oleh Nur Khayati
Ibu Profesional Semarang
Selanjutnya kami para IPers diberikan misi ke empat untuk menerapkan core values Ibu Profesional pada peta belajar yang sudah kami buat pada misi sebelumnya.
Dalam peta belajar sebelumnya saya sudah menuliskan bahwa saya di tahun 2022 - 2023 ini ingin memfokuskan diri untuk belajar dan berkembang dalam dunia literasi, utama dalam penulisan buku anak. Saya memiliki mimpi dapat menulis buku solo. Pada akhir tahun 2022 berupa buku jurnal bermain dan belajar anak usia dini. Selanjutnya di tahun 2023 dapat menulis buku cerita anak islami.
Menurut saya, pembelajar sejati adalah orang yang senantiasa memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk mempelajari pada setiap hal yang dia hadapi. Pembelajar sejati adalah orang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal yang sederhana maupun yang kompleks. Pembelajar sejati adalah orang yang memiliki motivasi yang tinggi untuk memperdalam ilmu dan memperluas pengetahuannya dimanapun ia berada, tidak terbatas hanya di sekolah, kampus atau wadah belajar formal tetapi juga wadah belajar informal serta tidak mengenal usia. . Pembelajar sejati adalah orang yang senantiasa mau mengambil hikmah dari setiap peristiwa, mengikatnya dalam sebuah tulisan lalu membagikan apa yang sudah ia pelajari untuk diberikan pada orang lain atau menjadi inspirasi serta jalan hikmah bagi orang lain. Dan begitu seharusnya seorang manusia, sebagaimana tertuang dalam Al Qur'an "Iqra" atau "Bacalah". Semoga saya termasuk salah satu orang yang mampu menjadi seorang pembelajar sejati.
Ilmu yang perlu dipelajari
Kelas menulis buku cerita anak islami
Kelas menulis buku jurnal anak
Kelas membuat jurnal anak usia dini
Ilmu yang perlu ditingkatkan
Kelas Homeschooling Anak usia dini
Manajemen waktu dan prioritas
Ilmu yang akan dilatih
Konsisten menulis di berbagai platform seperti google docs/blog dan sosial media
Rutin mengikuti challenge menulis bersama komunitas
Rutin mengikuti challenge bermain anak usia dini bersama komunitas
Ilmu yang akan dibagikan
ide bermain dan belajar bersama anak usia dini
Seandainya saya menjadi penulis buku jurnal bermain dan belajar anak usia dini di akhir tahun 2022 ini, saya ingin menerbitkan buku ini secara gratis. Akan tetapi saya punya impian, jika Allah ijinkan buku ini dapat terbit, saya ingin bersama ingin membangun semangat berbagi melalui pengumpulan donasi sukarela bagi yang ingin memiliki ebook ini. Lalu hasil pengumpulan donasi disalurkan kepada sekolah atau pondok tahfidz. Secara tidak langsung saya ingin mengawali untuk membuat komunitas bermain dan belajar anak usia dini. Semoga Allah ridhoi dan ijabah..aamiin 🤲🏻.
Semarang, 27 Mei 2022
Best Regards
Nur Khayati
Ibu Profesional Semarang
Instagram : @nur_khay_
Facebook : Nur Khayati