Jumat, 15 Juli 2022

Zona 4 Misi 10 "Bersiap Menjadi Changemaker"

 Tugas Misi 10

"Bersiap Menjadi Changemaker"

Oleh Nur Khayati

Ibu Profesional Semarang

 

Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho-Nya dan segala kemudahan yang Dia beri, sampailah saya di misi terakhir penjelajahan samudra amarta dalam matrikulasi 10 Institut Ibu Profesional.


Allahu Akbar..Masya Allah, rasanya tak henti-henti saya ingin melangitkan banyak kesyukuran. Sebab perjalanan untuk sampai di titik ujung dari matrikulasi tidaklah mudah. Naik turun semangat. Olah rasa yang selalu memuncak pada sebuah emosi ingin berhenti. Tetapi akhirnya saya bisa menyelesaikan misi terakhir ini.


Baiklah, tugas misi 10 ini kembali membuat diri saya merenung kembali. Hmmm, tapi sepertinya memang tidak ada tugas di misi-misi sebelumnya yang saya tuliskan tanpa perenungan. Hampir-hampir setiap misi saya selesaikan dengan perenungan, baik mepet waktu pengumpulan maupun diawal waktu.

"Bersiap menjadi changemaker?Mampukah saya?"

Pertanyaan pertama yang terlintas olehku setelah mendapat materi ini dari Mbak Fatimah Azzahra. Berkali-kali saya menanyakan pada diri. Tetapi kembali saya meyakini bahwa menjadi seorang pembaharu atau pembawa perubahan tentu bukan proses yang instan tetapi ini adalah proses yang panjang. Maka, insight yang saya dapat setelah memperoleh materi ini bahwa seorang changemaker itu akan berdampak bagi orang lain ketika saya mampu memahami masalah yang ada dalam diri saya terlebih dahulu lalu memunculkan solusi dan tidak menjadi beban untuk orang lain. Perlahan dengan mengenali diri, potensi dan juga masalah yang dihadapi lalu menggali solusi dan melakukan aksi maka saya secara perlahan pula belajar untuk menjadi seorang changemaker.


Tugas di misi 10 kali ini, pertama kami diminta melakukan pengamatan kondisi sekitar dengan kacamata empati kita lalu membuat langkah kecil sebagai langkah untuk memunculkan solusi dan melakukan aksi. Kedua, kami diminta membuat surat cinta untuk orang-orang yang kita kasihi yang sangat berperan dan menjadi supporter pertama bagi diri kita.

  

Pertama, pengamatan kondisi sekitar dengan kacamata empati

Dalam hal ini saya ingin berkaca terlebih dahulu pada diri sendiri. Masalah yang sering saya jumpai adalah terkait manajemen waktu. Iya, saya mengakui saya masih sangat kacau untuk hal ini meskipun saya sangat menyukai sebuah keteraturan dan kedisiplinan waktu. Kacaunya manajemen waktu saya terlebih karena saya terlalu banyak menyimpan memori list kegiatan dalam kepala sehingga saya merasa kebingungan untuk memulai dari mana dan menyelesaikan tugas yang mana. Terkadang merasa riweh dan semrawut dengan semua kegiatan dan target yang ingin diselesaikan. Hal ini membuat waktu 24 jam yang saya miliki terasa berjalan cepat tetapi saya belum merasa produktif.

Setelah berkaca pada diri sendiri lalu saya melihat kondisi keluarga saya. Hal urgen yang menjadi masalah saat ini adalah anak kedua saya yang selalu meminta ingin sekolah setelah si kakak masuk sekolah. Berkali-kali dia merengek ingin minta sekolah. Dan si adik sering tantrum ketika akan ditinggal si kakak berangkat sekolah. Saya merasa si adik sedang dalam tahap belajar adaptasi ketika harus dirumah sendiri tanpa kakaknya.

 

Kedua, Analisis langkah kecil yang bisa saya lakukan.

Dari masalah pertama terkait manajemen waktu. Langkah kecil yang bisa saya lakukan yaitu mengaplikasikan  ilmu yang sudah saya dapatkan dalam kelas manajemen waktu dan terus menerus melakukan latihan. Latihan apa saja yang bisa saya lakukan dalam memanajemen waktu saya yaitu

  • Membuat brain dump

Dalam hal ini yang saya lakukan adalah menguraikan semua hal yang ada dipikiran saya lalu memindahkan dalam tulisan atau catatan. Brain dump ini akan saya buat saat dini hari setelah sholat tahajud. Saya akan memindahkan semua kegiatan hari itu yang terlintas dalam pikiran saya termasuk juga keinginan, kebutuhan atau target yang akan saya capai di hari tersebut. 

  • Membuat to do list 

Setelah brain dump dibuat maka langkah selanjutnya adalah saya membuat to do list kegiatan dalam hari itu akan selesaikan di jam berapa dan butuh durasi waktu berapa lama. Saya harus membuat manajemen prioritas kegiatan yang akan saya lakukan pada 'the power of time' sehingga kegiatan-kegiatan penting akan diselesaikan terlebih dahulu.

  • Membuat The Did List

Ah, iya..ini adalah langkah yang sering saya lupakan. Mulai saat ini saya akan melatih diri saya untuk membuat list pekerjaan atau list kegiatan apa saja yang sudah saya selesaikan. Dengan langkah ini saya berharap diri saya bisa merasa lega dan dapat memberikan apresiasi atas apa yang sudah saya lakukan hari ini.

  • Melakukan refleksi 

Refleksi ini akan saya lakukan di malam hari sebelum saya tidur. Melihat kembali list kegiatan apa saja yang belum saya lakukan di hari itu. Lalu melakukan reschedule jadwal kegiatan. Dan yang terpenting adalah bersyukur dan berterima kasih pada diri sendiri setiap menjelang tidur. 

Masalah yang kedua, terkait anak kedua saya yang merengek meminta sekolah. Dalam hal ini saya melihat bahwa si adik belum sepenuhnya siap untuk masuk sekolah formal. Disamping usianya yang masih sangat dini, tetapi ada sisi kesiapan motorik, sosial emosional, kemandirian dan aspek yang lain yang perlu saya latih dirumah untuk si adik. Langkah kecil yang dapat saya lakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu

  • Mengajak ngobrol si adik setiap menjelang tidur

Mengobrol bersama selalu menjadi senjata utama bagi saya ketika si adik sering tantrum. Perlahan menjelaskan kenapa adik belum sekolah seperti kakak, mengajak ngobrol si adik untuk membuat aktivitas esok hari yang akan saya lakukan bersamanya ketika si kakak di sekolah.

  • Membuat lesson plan mingguan secara rutin untuk si adik

Iya, lesson plan ini harus saya rutinkan kembali untuk si adik. Saya akan memulai dengan melihat ceklist tumbuh kembang si adik dan membuat list aspek apa saja yang perlu saya latih untuk si adik. Lesson plan ini yang akan menjadi panduan bagi saya saat si kakak sedang di sekolah. Saya juga akan mempersiapkan tools yang akan saya pakai untuk menstimulasi tumbuh kembang si adik di malam hari sehingga esok hari saya sudah siap bermain dan belajar bersamanya.

  • saya hadir penuh bersama di adik saat si kakak berada disekolah

Tak saya pungkiri, si adik tentu akan merasa kesepian saat si kakak berada disekolah. Dia yang terbiasa main berdua dan kemudian dia harus main sendiri tentu menjadi perubahan yang sangat signifikan untuknya. Jika sebelumnya, pekerjaan domestik bisa saya lakukan bersamaan dengan si kakak adik yang sedang main bersama maka saat ini saya akan melatih diri saya untuk menyelesaikan pekerjaan domestik sebelum si kakak berangkat sekolah. Jadi, saat si kakak sudah berangkat sekolah, saya sudah siap penuh hadir membersamai si adik untuk belajar dan bermain tanpa lagi terganggu dengan bayangan aktivitas domestik.

 

Ketiga, surat cinta untuk yang dikasihi

Dalam hal ini saya membuat surat cinta untuk suami saya. Kenapa hanya suami?Sebab saya merasa beliau adalah supporter pertama bagi saya. Makanya saya ingin mengalirkan rasa ini pada beliau. Tetapi mohon dimaafkan, saya tidak mau membagikan isi surat cinta ini yah..hehe 😬🤭 karena isi suratnya sifatnya rahasia..hahahaha 😆

Oh..iya, karena kami LDM sebetulnya surat jadi agak kurang romantis karena tidak ditulis tangan dan tidak dihias apapun. Tetapi surat ini saya bentuk dalam bentuk pdf sebanyak 4 halaman..hahaha (banyak banget yah..isi suratnya apaan coba?*rahasia dong) 🤭


Keempat, perasaan saya saat mendapatkan respon surat cinta

Awalnya saya merasa deg-degan tidak direspon oleh suami karena surat saya cukup panjang..haha 😬. Dan saya memahami pekerjaan beliau yang sedang dalam load yang tinggi. 

Alhamdulillah, prasaan saya setelah mendapatkan respon surat cinta, MasyaAllah saya merasa sangat lega dan bahagia. Sebab beliau merespon cukup panjang juga…hahaha 😆 sampai beliau menghendaki untuk mengobrol langsung kembali.

Selama ini mungkin komunikasi kita sedikit terbatas karena kami terpisah jarak dan waktu. Iya kami pasangan LDM ❤️. Meskipun kami juga punya waktu khusus untuk mengobrol yaitu saat malam hari dan akhir pekan. Tetapi setelah mendapatkan respon surat cinta ini saya memiliki alternatif lain untuk mengobrol dengan suami. Salah satu melalui surat seperti ini. Saya dapat mengalirkan perasaan saya dan hal ini serasa membuat sebagian beban saya terasa berkurang. Plong dan lega. Walaupun saya tak melihat langsung bagaimana ekspresi suami saat membaca surat cinta dari saya tetapi saya merasakan bagaimana beliau juga menerima apa  yang saya rasakan. Energi positif seperti mengalir begitu deras dalam diri saya. Apalagi di akhir respon beliau memenuhi salah satu harap dan keinginan saya..hehe 😬🤭


Alhamdulillah, akhirnya misi 10  telah saya selesaikan. Semua ilmu yang saya dapat dari sepuluh misi ini sungguh luar biasa dan keren bagi saya untuk menjadi bekal dalam melangkah lebih baik kembali saat menjalankan peran saya sebagai istri dan juga ibu. Berharap lima core value Ibu Profesional (5 B : Belajar, Berkembang, Bermanfaat, Berbagi dan Berdampak) dapat terinternalisasi dalam diri saya. aamiin 🤲🏻

 

Saya secara pribadi menghaturkan permohonan maaf untuk seluruh tim IIP matrikulasi 10 dari mulai WI, kaptenik dan baruna serta seluruh teman-teman penjelajah samudra amarta. Mohon dimaafkan jika saya ada salah dan khilaf selama berinteraksi. Tak lupa, Mbak Vera (my beloved bestie), terimakasih banyak yah Mbak, benar-benar tulus menggandeng saya hingga akhir misi ini. 

MasyaAllah..Tabarakallah ❤️❤️❤️


Setiap jurnal yang saya tuliskan dalam setiap misinya, sesungguhnya adalah sebuah pengingat untuk diri saya pribadi. Jika ada kebermanfaatan yang ada didalamnya silakan bisa diambil, jika ada kekurangan mohon dimaafkan.

 

Oiya, berikut saya lampirkan resume materi 10 yang disampaikan oleh Mbak Fatimah Azzahra. Semoga bermanfaat 🙏

 

Resume Materi 10

Bersiap Menjadi Changemaker

Oleh Nur Khayati

Ibu Profesional Semarang

 

Materi ini disampaikan oleh Mbak Fatimah Azzahra dalam penyampaian misi 10 pada Senin, 11 Juli 2022 live di FBG Matrikulasi 10. 


Menurut Mbak Fatimah, change makers adalah sebuah gerakan yang menunjukkan core value ibu profesional yang kelima yaitu berdampak. Harapannya setelah para matrikan mengikuti jenjang perkuliahan di IIP makan mereka dapat terus belajar, berkembanga lalu berbagi dan bermanfaat serta berdampak untuk lingkungan sekitar.


Sedangkan menurut sumber www.ibupembaharu.com, bahwa changemakers adalah menghadirkan sebuah ekosistem bagi lahirnya para ibu yang mampu menemukan masalahnya dan menciptakan solusi untuk masalah tersebut sehingga keberadaannya dimuka bumi bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.


Menurut kak Ara Kusuma dalam kelas pembaharu bahwa changemakers terdiri dari dua komponen yaitu change yang artinya kumpulan tindakan dan makers yang artinya sesuatu yang lebih baik. Perubahan besar itu tidak akan terjadi jika kita melakukan sendiri maka ia merupakan kumpulan tindakan dari berbagai macam orang. Layaknya sebuah sapu lidi, ia tidak akan memiliki manfaat besar jika ia hanya sendirian tetapi ia akan menjadi kebermanfaatan yang luar biasa saat bersama-sama.

 

Bagaimana caranya menjadi seorang pembaharu?

  • identifikasi masalah

  • temukan teman

  • pahami masalah

  • memilih tujuan

  • identifikasi aksi

  • menjalankan aksi

  • apresiasi

  • merayakan solusi


Ada dua dasar yaitu women based (kumpulan para perempuan yang bervisi menjadi changemakers) dan family based (keluarga yang menjadi row model atau panutan bagi yang lain).


Niat menjadi changemakers?

Tanyakan kembali pada diri kita, apakah kita akan menjadi solusi atau kita terus menerus akan menjadi bagian dari masalah itu sendiri. 


Karakter seorang pembaharu yaitu

  1. Empathy

Empati adalah fondasi awal bagi seorang pembaharu untuk membuat keputusan saat melihat suatu masalah, lalu merefleksi dan melakukan aksi atau sebuah solusi. Jadi empati ini tidak hanya melihat suatu masalah tetapi empati akan memunculkan sebuah solusi. 

  1. Collaboration

Jalan bagi kita untuk melakukan perubahan sosial tetapi dapat kita mulai dari keluarga kita terlebih dahulu.

  1. Leadership

Sangat mustahil kita menjadi seorang pembaharu ketika dalam diri kita tidak memiliki jiwa kepemimpinan. Namun, dalam hal ini bukan berarti kita tidak menjadi pengikut yang baik, tapi leadership disini dapat diartikan diri kita sebagai seorang istri atau ibu yang mampu merangkul anggota keluarganya.

  1. Changemaking skills

Skill untuk menemukan, menyeleksi masalah dan menemukan solusi serta menjalankan aksi.

 

Apa yang harus saya lakukan pertama kali?

  • Start

Temukan masalah "what's your problem?"

Sebab pertanyaan adalah separuh jawaban.

  • Step 2

temukan teman, pahami masalah dan memilih tujuan.

kuncinya adalah mencintai masalahnya terlebih dahulu sebelum kita bergerak. Sebab tanpa kita mencintainya maka kita tidak akan memahami masalahnya sehingga apa yang kita lakukan tidak akan membawa dampak yang besar.

  • Step 3

Identifikasi aksi dan menjalankan aksi.

Yang terpenting kita jangan terburu-buru untuk melangkah, kumpulkan terlebih dahulu bekal yang akan kita gunakan untuk melangkah. Lalu menerima feedback atau respon atas tindakan yang sudah kita lakukan.

  • Resolution

melakukan apresiasi dan merayakan solusi. 


Kalimat motivasi yang disampaikan oleh Mbak Fatimah yaitu " Anyone can be changemakers. It doesn't matter what race you are or whether you're". Jadi setiap dari kita adalah pembaharu, baik itu seorang ibu rumah tangga atau ibu bekerja. Siapapun kita, kita dapat menjadi seorang pembaharu. 


Penutup dari materi ini Mbak Fatimah menyampaikan tentang formula rahasia menjadi seorang pembaharu atau changemakers yaitu cintai masalahnya terlebih dahulu. Sebab dengan cinta maka ia akan menjadi energi penggerak bagi kita untuk menemukan solusi dan melakukan aksi.

 

Semarang, 15 Juli 2022

17.50

#zona4

#BersiapMenjadiChangeMaker

#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta

#Matrikulasi10

#InstitutIbuProfesional

#IbuProfesionalforIndonesia

#ip4d2022

#womenincooLABoration



 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2

 Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2 Bismillahirrohmanirrohim... Nama : Nur Khayati Regu   : 10 Mikoriza Regional : Semarang MasyaAllah..tak terasa ...