Ajak Anak Naik Public Transportation yuk..
Liburan sekolah sudah usai. Ada cerita apakah yang bisa dibagi?Yuk, mari ikuti gerbong ku kali ini. Eh..jangan lupa kudapan juga minumannya yah, agar makhluk kecil di dalam lambung kita tak menabuh genderangnya. Sini..sini..simak baik-baik yah. Aku mau berbagi sekelumit pengalaman kami mengajak anak-anak naik transportasi umum.
Yup, jakarta..menjadi kota tujuan kami untuk mengisi liburan sekolah anak. Sebetulnya misi utamanya bukan untuk liburan tetapi kami ingin menggambarkan kegiatan dan pekerjaan abinya ke anak-anak. Selama ini anak-anak hanya sebatas tahu saja jika abi kerja di Jakarta. Disisi lain kami juga ingin memberikan pengalaman ke anak-anak tentang ibu kota yang menjadi icon bagi tanah air kita. Karena itu, salah satu yang kami lakukan adalah mengajak anak-anak untuk naik public transportation atau transportasi umum yang ada di jakarta, yang mana transportasi ini belum pernah mereka naiki di kota semarang. Lalu, transportasi umum apa sajakah yang sudah kami naiki?yuk..simak yah 🙏
Pertama, kereta api (KA) Bandara
Kereta Api (KA) Bandara merupakan salah satu transportasi umum yang diberikan oleh pemerintah DKI untuk para penumpang pesawat untuk mengejar jadwal penerbangan di Bandara Soekarno Hatta. Tetapi bagi masyarakat yang ingin naik kereta ini tidak diwajibkan untuk menunjukkan tiket pesawat, jadi terbuka untuk seluruh masyarakat umum. Hanya saja kita perlu membeli tiket untuk dapat menaiki moda transportasi ini.
Harga tiket KA Bandara cukup terjangkau. Mulai dari Rp 10.000,- sampai Rp 70.000,- per penumpang per perjalanan tergantung stasiun asal dan tujuan. Bahkan di jam tertentu, kita bisa dapat harga yang lebih terjangkau lagi. Kemarin kami hanya membayar sebesar Rp 35.000,- per penumpang per perjalanan dari stasiun manggarai ke bandara Soeta. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online maupun on the spot. Oiya, jika tidak ingin naik dari manggarai, kita bisa naik KA Bandara dari stasiun duri, BNI City dan Batu Ceper.
Jika kita sudah tiba di stasiun bandara lalu ingin melanjutkan ke Bandara Soeta maka kita harus naik kereta layang (LRT). Untuk menaiki kereta ini kita tidak perlu membeli tiket kembali karena kereta layang ini gratis.
KA Bandara ini full AC, setiap baris berisi dua kursi dibagian kanan dan dua kursi dibagian kiri yang dilengkapi dengan portable untuk pengisian daya atau charger Handphone. Satu kali perjalan dari stasiun manggarai hanya butuh waktu 56 menit. Kita bisa menikmati pemandangan dari jendela kereta dan tentunya sambil bercengkrama dengan anak-anak.
Kedua, MRT
Moda Raya Terpadu Jakarta (MRTJ) merupakan salah satu moda transportasi cepat berbasis rek di wilayah DKI Jakarta. Anak sulungku lebih suka menyebut kereta bawah tanah, meskipun sebetulnya kereta ini melewati dua jalur yaitu bawah tanah dan jalur layang.
Untuk naik MRT ini, harga tiketnya juga cukup terjangkau. Kita hanya perlu merogoh dompet sebesar RP 13.000,- per penumpang per perjalanan dari stasiun bundaran HI sampai di stasiun akhir yaitu Lebak Bulus. Akan lebih terjangkau lagi jika kita stasiun tujuan bukan di stasiun akhir.
Pembelian tiket bisa dilakukan secara online atau on the spot menggunakan kartu e-money, kartu Jak Lingko, Kartu Single Trip maupun multiple trip MRT.
Berbeda dengan KA Bandara, untuk kursi MRT sama dengan kereta KRL yaitu memanjang di sisi kanan serta dilengkapi pegangan tangan bagi penumpang yang tidak mendapatkan kursi.
Si Kakak dan adik sangat excited naik MRT. "Umi, keretanya masuk terowongan," teriak si Kakak saat MRT melaju kencang di bawah tanah. Lalu saat kereta melewati jalan layang mereka bisa melihat kota jakarta dari atas kereta.
Ketiga, Bus Wisata Jakarta ( Bus Tingkat)
Bus Wisata TransJakarta merupakan salah satu moda transportasi yang dikelola oleh pemerintah DKI sebagai sarana transportasi wisata yang dapat digunakan secara gratis oleh seluruh warga di ibu kota. Bus wisata transjakarta ini juga dikenal dengan bus Jakarta Explorer atau Bus Wisata.
Mengutip dari laman website transjakarta.co.id, bus wisata ini memiliki 7 rute wisata yang berbeda. Selengkapnya bisa dibaca sendiri di website tersebut yah teman-teman.
Bus wisata ini beroperasi mulai pukul 10.00 wib. Sedangkan batas waktu beroperasi setiap rute bus berbeda, paling akhir beroperasi pukul 23.00 wib adalah bus wisata rute 3 dan 5. Bus wisata ini dilengkapi audio yang menjelaskan tempat-tempat wisata di jakarta yang dipandu oleh kondektur bus.
Meskipun bus wisata ini bisa kita naiki secara gratis, tetapi pemerintah DKI saat ini menerapkan sistem baru untuk dapat menikmati perjalanan keliling jakarta menggunakan moda transportasi ini. Dua tahun lalu, saat saya menaiki bus ini akan diberikan tiket dalam bentuk kertas. Akan tetapi untuk saat ini pemerintah mengharuskan setiap penumpang menggunakan kartu elektronik berbasis kota jakarta seperti kartu Jak Lingko atau kartu e-money maupun kartu e-toll. Kemarin sempat saya menggunakan kartu multi trip MRT Jakarta tetapi menurut petugas kartu ini tidak dapat digunakan karena bus wisata belum bekerja sama dengan MRT dalam penggunaan kartunya. Kartu elektronik yang digunakan ini hanya berlaku untuk satu penumpang untuk setiap satu kartu yang kemudian akan di tap oleh petugas pada mesin tap yang ada di dalam bus. Penggunaan kartu elektronik ini tidak akan mengurangi saldo yang ada di dalam kartu tersebut. Jadi, kita tidak perlu khawatir meskipun memakai kartu elektronik tetapi biaya tiket bus tetap gratis.
Kemarin kami menaiki bus wisata ini dari halte awal rute Bus Wisata 3 (BW 3) di depan masjid istiqlal. Rute BW 3 atau rute Jakarta Baru ini berawal dari Masjid Istiqlal - Monas 1 - Monas 2 - IRTI - Sarinah - Bundaran HI - Plaza Indonesia - Menara Topas - Museum Nasional - Pasar Baru - Juanda/Istiqlal.
Beberapa tips dari saya saat menaiki bus wisata ini agar lebih nyaman yaitu
Pilih hari aktif atau weekday karena saat weekend bus ini akan penuh dan antrian cukup panjang
Datang lebih awal sebelum jam operasi bus ini atau sebelum jam 10 agar tidak mengantri panjang
Siapkan kartu elektronik sejumlah penumpang yang ingin menaiki, sebab petugas akan menolak penumpang jika tidak menggunakan kartu elektronik
Pilihlah tempat duduk di lantai atas bus dan pilih kursi paling depan agar kita bisa menikmati pemandangan nyaman.
Jika kursi atas paling depan sudah terisi, pilihlah kursi yang dekat dengan jendela.
Keempat, Delman Wisata
Delman wisata sebetulnya moda transportasi yang mungkin dapat kita temui juga di kota lain bukan?Hanya saja yang membedakan untuk delman wisata di Jakarta ini dihias sedemikian rupa agar delman tersebut memiliki ciri khas kota jakarta seperti ondel-ondel.
Untuk dapat menaiki delman wisata jakarta ini memang kita butuh merogoh saku cukup dalam, tergantung pada jauhnya perjalanan yang akan kita tempuh atau tempat tujuan wisata yang akan kita datangi. Dan saya juga kurang memahami apakah di setiap tempat wisata di jakarta ini ada delman wisata atau tidak. Kemarin saya dan juga anak-anak dapat menaiki delman wisata ini di wilayah sekitar bundaran HI. Lalu kami memesan trip dari HI sampai ke tugu monas lalu kembali ke HI. Kami diberikan harga sebesar Rp 150.000,- untuk trip pulang pergi dalam jangkauan tersebut. Menurut teman-teman bagaimana?Apakah cukup mahal atau justru murah untuk tarif di wilayah jakarta?
Tetapi baik murah atau mahal menurut saya moda transportasi umum ini patut dicoba. 😍
Kelima, Busway (Bus Trans Jakarta)
Busway atau bus trans jakarta, sama halnya dengan delman wisata. Transportasi umum ini juga sering kali kita jumpai di kota besar lainnya. Sperti di semarang, kami pun sering menggunakan bus trans semarang atau bus trans jateng.
Harganya juga relatif sama, sangat terjangkau. Sekali trip perjalan per penumpang hanya Rp 3.500,- dan kita bisa transit di halte berikutnya tanpa harus membayarkan kembali. Menurut saya yang membedakan, jika bus di semarang kami masih harus membeli tiket dalam bentuk kertas sedangkan busway di jakarta untuk pembayaran tiketnya hanya melayani menggunakan kartu elektronik seperti saat kita menaiki bus wisata jakarta yaitu kartu Jak Lingko, E-Money atau E-tol.
Kemarin kami menaiki Busway ini dari depan Masjid Istiqlal menggunakan Bus Wisata karena halte busway di depan masjid istiqlal sedang diperbaiki. Lalu kami turun di halte IRTI. Kami menyebrang menuju halte busway balai kota dan membayar tiket di halte tersebut. Kami menaiki busway 1A tujuan akhir PIK Pantjoran.
Hal baru yang kami alami saat itu menjadi pengalaman saya dan anak-anak adalah kartu Jak Lingko saya tidak memiliki saldo yang cukup sehingga saya harus mengisi menggunakan mesin elektronik di halte tersebut. Cukup lama saya berdiri didepan mesin sedangkan si Kakak sudah masuk karena kartu e toll saya hanya bisa digunakan satu kali tap untuk si kakak masuk. Sembari bergeming sendiri,"ini gimana caranya ngisi kartu jak lingko?". hahaha..maklum saya pendatang baru 🤭. Tengok kanan kiri, saya berharap ada petugas yang membantu tetapi kondisi halte sedang crowded dan hanya ada satu petugas yang menjaga pintu antrian masuk. Akhirnya mencoba utak atik sendiri mesin tersebut. Alhamdulillah berhasil..yeay 😝
Menaiki alat transportasi umum memiliki tantangan tersendiri jika kita membawa anak. Seperti saya kemarin yang membawa anak balita dan juga toddler. Tetapi banyak hal yang bisa kita ajarkan pada anak-anak. Selain pengalaman baru bagi mereka tentunya. Tetapi kita juga dapat mengajarkan pada anak-anak bab sabar. Sabar agar anak-anak tetap mengantri dan tidak menyerobot antrian dan sabar untuk menunggu dengan senang tanpa menggerutu. Mengajarkan pada anak-anak untuk saling menghormati dengan penumpang lain. Satu lagi, kita dapat mengajarkan pada anak-anak tetap berusaha melaksanakan shalat meski sedang safar. Beberapa kali saya mengajak anak-anak untuk mencari musholla agar kami tetap bisa shalat.
Beberapa tips dari saya berdasarkan pengalaman kemarin ketika kita menaiki transportasi umum dengan membawa balita atau toddler
Ajak anak berdiskusi terlebih dahulu sebelum berangkat
Saya menyebut sebagai briefing bersama anak-anak. Biasanya saya akan berdiskusi dengan anak-anak satu hari sebelumnya atau maksimal malam sebelum berangkat tentang tujuan perjalanan, jenis transportasi umum apa yang akan dinaiki, dan gambaran mengenai transportasi umum tersebut.
Pastikan anak-anak dalam kondisi yang sehat dan kenyang sebelum berangkat
Saat anak-anak dalam kondisi sehat, InsyaAllah akan lebih mudah dikondisikan dan diajak kerja sama saat menaiki transportasi umum.
Bawalah camilan atau minuman yang cukup untuk bekal di jalan
Meskipun beberapa transportasi umum seperti KA Bandara, MRT, LRT, bus wisata dan busway tidak mengizinkan penumpang untuk makan dan minum saat didalam kendaraan tetapi bekal ini bisa kita makan saat kita telah berada di tujuan akhir.
Pastikan sebelum menaikinya, anak-anak sudah BAK atau BAB
Point ini cukup penting terutama karena tentunya di dalam kendaraan tidak toilet..hahaha 😆
Ini kemarin saya alami saat menaiki busway, si adek tetiba bilang,"umi, adek mau eek". Sontak awalnya saya terkejut tetapi saya berusaha tetap tenang agar anak tidak panik. Saya minta ke si adek untuk menahan dulu sampai busway berhenti di tujuan akhir. Sebagai pengalihan, saya keluarkan jurus terakhir yaitu gadget..wkwkwk 😆
Jika capek, ajak anak untuk istirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan dengan transportasi umum selanjutnya
Sejujurnya menaiki transportasi umum apalagi di wilayah baru memang sedikit lebih repot. Apalagi jika kita membawa anak-anak yang masih kecil. Tetapi dari setiap perjalanan InsyaAllah banyak hikmah yang bisa kita petik dan jadikan pelajaran. Percayalah tidak hanya anak-anak yang belajar disini tetapi kita sebagai orang tuanya juga belajar banyak hal. So, apakah teman-teman tertarik untuk mengajak anak-anak menaiki transportasi umum?Yuk..dicoba yah 🤗🙏
#TransportasiUmum
#LiburanMurah
#Holiday
#KeretaApiBandara
#MRT
#BusWisataJakarta
#Busway
#BusTransJakarta
#DelmanWisata
#EksploreJakarta
#KLIP2023
#KelasLiterasiIbuProfesional
#Januari
#2023
Salam Hangat
@nur_khay_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar