Jumat, 21 November 2014

Menikah itu tidak hanya sekedar INGIN ato PENGEN




Hihi..awalnya pas mau nulis ini bingung mau aku kasih judul apa. Karena tulisan ini terinspirasi dari pengalaman ku kemarin malam. Tepatnya jumat malam 6 desember saat aku nganterin ummahat pulang ke rumah nya bersama ke tiga anak nya. Dan nanti jangan kaget yah klo ternyata isi tulisan ini ternyata malah jadi nano-nano alias campur-campur seperti gado2 dengan berbagai sentuhan rasa..(#eaaalah.. :p)

Dan okeee..aku mulai dari cerita malam itu…

Jumat malam kemarin ceritanya aku ada sebuah pertemuan untuk nemenin ummi tersebut bersama seorang temen ku. Klo bahasa keren nya sih katanya syuro.. (hihi..). dan memang syuro nya selese jam 9 malem lebih. Dan biasa lah klo syuro bareng ummi2 gtu kan bawa anak2 nya tuh. Dan termasuk dengan syuro malem itu. Seorang ummi yang dateng syuro  dengan membawa ke tiga anak nya yang masih kecil-kecil. Dan kebetulan saja temenku tidak seperti biasa nya dia gak bawa motor. 

Dan wal hasil aku diminta nganterin ummi itu pulang sendirian. Awal nya gak yang yakin sih karena aku harus ngeboncengin ke dua anak nya dibelakang dan ummi nya yang menggendong anak yang masih kecil. Anak pertama nya sekitar 6 tahunan, anak ke dua sekitar 3 tahunan dan anak terakhir kayak nya baru 1 tahunan (hmmm..kurang lebih sih segitu lah..hehe..). dan kebetulan lagi anak nya yang pertama sudah tidur dan terpaksa dia ditaruh ditengah dengan kepala bersandar dipunggung ku. 

Oke..dan semua sudah siap..bismillah aku tarik gas motor dan mulai perjalanan. Eehhh…ditengah perjalanan ternyata anak ke dua nya juga ikut tertidur. Jadi lucu gtu deh..anak pertama bersandar dipunggung sebelah kanan ku dan anak ke dua nya bersandar dipunggung sebelah kiri ku. Dan sebenarnya aku harap-harp cemas karena sebentar-sebentar kepala ke dua anak itu “tekluk..tekluk..” seperti mau jatuh. Aku berusaha menaiki motor ku pelan-pelan biar keseimbangan tetap terjaga dan ke dua anak itu tidak jatuh.

Singkat cerita sampailah kami didepan rumah beliau. Waktu itu aku sengaja agak mendekatkan motorku dengan pintu gerbang rumah. Awal nya dengan asumsi aku bisa meraih pintu gerbang untuk membuka nya. Hwaaa…tapi ternyata tangan ku gak nyampe daannnn hwaaaa…aku bingung ketika aku berusaha turun dr motor ternyata malah motor ku jalan mundur walaupun saat itu motor ku dah mati…dan hwaaa…anak2 yg dibelakang ku pada jatuh satu persatu..karena ummi nya pun gak bisa ikut menahan karena posisi si ummi sudah turun dari motor dan hendak membuka pintu gerbang. Dan yg membuat ku sangat merasa bersalah adalah anak pertama jatuh tapi dia malah jadi tidur didepan gerbang dan anak ke dua nya jatuh dengan posisi terduduk dan juga masih tidur. Dan aku pun buru-buru membopong si sulung dan membangunkan nya..dan juga meraih adek nya yg juga lagi tidur dengan posisi terduduk.. Dan akhirnya setelah semua masuk rumah aku pun beranjak untuk berpamitan.

 MasyaAllah hati ku bergetar seketika melihat kejadian malam itu. Sepanjang perjalanan memang kami tidak banyak ngobrol karena kami focus pada anak2 yang tertidur di motor ku waktu itu. Tapi…aku inget banget kalimat terakhir yang beliau sampaikan kepada diriku sebelum kami sampai didepan rumah nya..

“Dek..perjuangan dakwah itu akan benar2 dek Nur rasakan setelah nanti ant berkeluarga. Karena nikmat perjuangan seperti ini lah yang akan engkau alami. Selama dikampus tidak akan pernah qta merasakan nya,”kata ummi tersebut.
Kata2 beliau itulah yang membuat diri ku kemudian berpikir dan mencoba menuangkan nya dalam coretan ini. Dari kata2 beliau aku jadi inget ketika dulu aku masih dikampus pasti Mba2 selalu bilang “tantangan dakwah dikampus itu belum seberapa dek…kamu akan benar2 merasakan tantangan dakwah itu setelah kamu lulus dan berbaur dengan masyarakat sesungguh nya”. Dulu ngeri juga sih denger kata2 ini…Cuma setelah sekarang satu tahun berlalu status ku bukan lah seorang mahasiswa lagi ternyata memang benar. Dan dunia kampus itu menjadi sebuah sarana latihan yang luar biasa untuk menyiapkan segala nya.
Dan setelah aku korelasikan dengan kata2 ummi tadi aku juga mulai berpikir lagi…”benarkah seperti itu??”

Tetapi setelah aku sedikit mikir lagi…(sedikit lhooo ya…inget..sedikit…soal nya aku kan juga belum mengalami..hihi…).yupz…perjungan dakwah yang selama ini qta lalui baik itu dikampus atau didunia pasca kampus (sebelm akhir nya berlabuh pada yang nama nya pernikahan) itu hanya sebuah tempaan untuk diri qta agar diri qta lebih kuat dan tegar dalam mengarungi samudera..ehhhhh…upssss….mksud nya mengarungi bathera kehidupan yang nama nya keluarga. 

Karena menikah itu adalah satu langkah bagi qta untuk membuat sebuah peradaban yang nyata. Karena itu lah aku pun berani bilang

Bahwa menikah itu tidak hanya sekedar INGIN ato PENGEN…

Ketika kita menikah dengan alasan sekedar karena INGIN memenuhi tuntutan orang tua maka sebatas pemenuhan kewajiban qta saja kepada orang tua kita sebagai seorang anak

Ketika kita menikah dengan alasan karena INGIN atao PENGEN dengan wanita ato laki-laki yang cantik/cakep maka hanya kecantikan/ketampana itu saja yang akan kau dapatkan…bukankah kecantikan dan ketampanan itu hanya sementara..lalu setelah tua nanti apakah kau akan mencampakan nya??

Ketika kita menikah dengan alas an karena INGIN ato PENGEN dengan wanita ato laki-laki yang kaya raya maka hanya kekayaaan harta saja yang akan kau dapat kan…bukankah kekayaan itu juga sama seperti kecantikan/ketampanan yang keberadaan nya hanya sementara. Jika suatu saat nanti pasangan kita menjadi miskin akan kah kita masih akan tetap mendampinginya?

Ketika kita menikah dengan alasan karena INGIN atao PENGEN seperti teman2 yang lain yang seusia yang menikah dengan begitu cepat maka apa yang akan kau dapatkan?mungkin hanya sebuah ketergesaa2an saja yang tanpa pernah akan kau rencanakan dengan baik..

Dan masih banyak lagi sekedar INGIN ato PENGEN yang mendasari diri mu untuk menikah..akan kah hanya terbatasi oleh kepentingan duniawi saja? Dan ketika menikah itu hanya didasari oleh rasa INGIN maka akan muncul statement “orang tidak mau menikah karena tidak ingin menikah dan akan ada orang yang ingin menikah setiap hari karena ingin menikah”. (nahhh…lhoooo…mesthi bingung).

Perkara menikah itu bukanlah perkara yang mudah seperti qta membalikkan telapak tangan. Tetapi menikah itu adalah sebuah ibadah. Dan bahkan menikah itu sering dibilang menggenapkan separuh dien kita. 


Nabi Saw bersabda, “Apabila seorang hamba menikah maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).

Makna ibadah disana adalah adanya sebuah penghambaan qta kepada Allah. Penghambaan secara totalitas yang hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT. Karena itulah coba kita telisik kembali dan instropeksi diri kita masing-masing apakah benar-benar kita INGIN ato sekedar INGIN menikah?
Coba kita teguhkan kembali hati-hati kita kembali agar kita benar-benar siap untuk membuat peradaban yang nyata itu. Agar kita benar2 merasakan kenikmatan perjuangan dakwah bersama pasangan kita kelak.

Tak usahlah kita galau dan resah saat kita mendapatkan undangan walimahan dari teman atau saudara atau siapa pun dia. Allah pasti akan memenuhi janji-Nya.

Persiapkan diri sebaik mungkin sejak dini karena kita tidak tahu kapan rezeki itu akan hadir untuk kita.

TETAPI

                SEKALI LAGI

                                MENIKAH ITU TIDAK HANYA SEKEDAR INGIN ATO PENGEN

:. Andalusia Baitussabil .:
16 Desember 2013
21.17

2 komentar:

  1. Subhanallah :) Mengharukan amah :). Jazakillah atas pengalaman nya. setuju mah, bahwa proses ini bukan hanya keinginan, tapi perlu bekal yang matang. salah satunya memperbaiki diri, memperbaiki kualitas diri.

    Amah, Ken ada beberapa kajian buat bekal, ada e-book juga. barangkali amah berminat, bisa ngopy :).

    semoga Allah memberikan yang terbaik yaa, karena niat baik harus melalui proses yang baik, manhaji dan berkah. Aamiin.

    BalasHapus
  2. waiyyakum Mba Ken :)

    wahh...boleh..boleh Mba :) besok mnt tolong dibwain bolehkah Mba?

    walaupun ada 2 jilid buku "Tarbiyatul Aulad" yg belum saya selesaikan..hehe.. :D

    hehe..ini jg lg nabung2 bwt beli buku2 yang berkaitan dg parenting :D

    BalasHapus

Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2

 Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2 Bismillahirrohmanirrohim... Nama : Nur Khayati Regu   : 10 Mikoriza Regional : Semarang MasyaAllah..tak terasa ...