"Peran Orang Tua Dalam Mendampingi Perkembangan Anak"
Oleh Nur Khayati
Kali ini saya akan merangkum pembekalan materi pertama dalam acara 'Challenge 30 Hari Bermain Bersama Anak' yang diadakan oleh komunitas gerakan binar (bermain dan belajar). Sebelum melakukan challenge, kami dibekali oleh panitia dengan 4 materi dengan narasumber yang keren.
Pembekalan materi pertama ini telah dilaksanakan hari ini 24 Februari 2023 pukul 10.00 - 11.30 WIB. Alhamdulillah saya bisa mengikuti acara ini dari awal sampai akhir. Naj, sebagai salah satu cara saya untuk mengikat kembali makna di materi pertama ini saya akan merangkumnya. Semoga bermanfaat yah 😍
Acara pembekalan materi pertama ini dipandu oleh Bunda Rindu dan materi dibawakan oleh Ibu Neny Widyana, S.Psi. Beliau adalah seorang dosen, konselor keluarga dan narasumber parenting.
Materi pembuka oleh Bu Neni disampaikan sebuah nasihat yang sangat melekat di hati saya yaitu bahwa dalam mendampingi perkembangan ini tidak boleh jomplang antara ayah dan ibu. Ayah dan ibu harus dalam satu frekuensi, satu visi dan misi dan saling menyelaraskan dalam pola asuh sehingga tidak terjadi ketimpangan satu sama lain.
Perkembangan adalah terjadinya perubahan yang bersifat terus menerus dari keadaan sederhana menjadi keadaan yang lebih lengkap/kompleks. (Berk, 2003).
Perubahan apakah yang dimaksud?
Secara garis besar ada tiga perubahan yaitu
Fisik
motorik kasar, motorik halus, kelengkapan anggota tubuh dan kesehatannya
Kognitif
perhatian, daya ingat, imajinasi, pemecahan masalah dan kreativitas.
sosial emosional
Memahami diri dan memahami orang lain, menjalin persahabatan
Meski akan ditemukan banyak perubahan lain dalam proses perkembangan anak tetapi secara garis ada tiga diatas. Maka perlu kita lakukan evaluasi atau ceklist perkembangan mana dari anak kita yang terhambat. Hal ini untuk mengecek kembali apakah perkembangan anak kita sudah sesuai dengan usia atau belum, apakah tugas perkembangannya sudah tuntas atau belum.
Prinsip perkembangan yaitu
Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak
Perkembangan berjalan dari egosentris ke perspektivisme. seorang anak yang awalnya fokus pada dirinya sendiri secara berangsur melihat lingkungan sebagai bagian dari untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan berlangsung dari outer control dan inner control. Anak yang awalnya dalam kendali lingkungan (ketergantungan terhadap orang tuanya) secara berangsur menuju arah kemandirian yang memungkinkan anak melakukan kontrol terhadap dirinya sendiri. Kemandirian disini juga termasuk dalam mandiri dalam pemecahan masalah, mandiri dalam kepercayaan diri.
Irama dan tempo perkembangan setiap anak bersifat individual
Jika pernah membandingkan anak dengan anak yang lain meskipun itu saudara kandung. Jika ingin membandingkan maka bandingkan pada hal yang sama. Jika kita ingin membandingkan anak kita dengan anak orang lain maka bandingkan dengan situasi yang sama.
Perkembangan bergerak dari umum ke khusu
Tahapan penting perkembangan anak yaitu
Tahapan pertumbuhan
Bertambahnya jumlah dan besarnya sel didalam seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur.
Untuk mengevaluasi minimal setiap bulan anak diukur berat badan, lingkar kepala dan tinggi badannya di posyandu atau fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau dokter anak. Hal ini untuk mengetahui apakah pertumbuhan anak kita sudah sesuai dengan usianya atau belum.
Tahapan perkembangan
Pada tahap ini, anak akan mengalami 5 jenis perkembangan : perkembangan fisik (motorik kasar dan motorik halus), sosial emosi, kognitif dan bahasa
Fakta perkembangan yaitu
Proses perkembangan terjadi sangat cepat
Tiga-lima tahun pertama perkembangan anak merupakan masa yang paling sensitif karena masa tersebut dikaitkan dengan the golden age atau masa pesat perkembangan otak.
Pesatnya perkembangan otak dalam periode ini ditandai dengan berat otak dari 400 gr di waktu lahir menjadi tiga kali lipatnya setelah tahun ketiga.
Apa itu golden aged?
Golden age adalah periode dimana otak dan fisik anak tengah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Itulah sebabnya masa golden age adalah sebuah masa yang tidak boleh dilewatkan oleh semua orang tua.
Kalau bisa di masa ini orang tua memperhatikan dan mencatat perkembangan anak dan tidak menyerahkan ke yang lain, meskipun jika harus menyerahkan ke pengasuh karena bekerja maka kita seharusnya tetap menjadi orang tua yang pertama tahu perkembangan anaknya. Jangan sampai kita lengah dimasa itu karena tidak mengetahui perkembangan anak.
Setiap anak yang baru lahir dibekali oleh Allah 100 milyar sel aktif dan 900 milyar sel otak yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Jadi setiap anak itu punya potensi dasar untuk dikembangkan.
Tetapi kecerdasan seseorang tidak ditentukan oleh jumlah sel otaknya. Namun, yang menentukan kecerdasan seseorang adalah interkoneksi antar sel otak. Jumlah interkoneksi ini sebagian besar ditentukan oleh mutu yang sangat baik dari makanan otak. Minimal empat makanan otak ini tercukupi yaitu makanan bergizi (tanpa pewarna, pengawet dan pengembang), interaksi (ada tatapan mata, intonasi suara, bahasa tubuh) dimana interaksi yang akan membuat anak bahagia yang memunculkan interkoneksi antar sel otak, Sentuhan (ada beberapa hormon yang akan keluar lewat sentuhan, kalau anak perempuan diusapnya di kepala sedangkan anak laki-laki di pundak atau punggung dimana hal ini akan dapat menenangkan anak saat tantrum dan makanan otak yang terakhir adalah aktivitas bersama. Keempat makanan otak tersebut akan memicu keluarnya hormon endorphin atau hormon bahagia yang membuat interkoneksi antar sel otak semakin aktif.
Periode penting golden age
Ada yang menyebut periode kritis atau periode emas di 1000 hari pertama kehidupan anak (dari sejak dalam kandungan sampai anak usia dua tahun). Periode golden age ini sampai anak usia lima tahun.
Setiap fase perkembangan anak ada tugas perkembangan anak yang harus dituntaskan. Kalau tugs perkembangan anak itu tuntas sesuai usianya maka akan meningkatkan kecerdasan seorang anak. Namun, jika tugas perkembangan di fase sebelumnya tidak tuntas maka anak akan memiliki beban ganda untuk menyelesaikan tugas perkembangan sehingga akan menghambat tahap perkembangan si anak. Maka tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan stimulasi pada anaknya.
Aspek perkembangan anak usia dini yaitu
Aspek fisik/motorik
Berkaitan dengan perkembangan gerakan motorik yang terkoordinir saraf, otak, otot, tulang,dll. Ada motorik kasar dan motorik halus.
Kognitif
Perkembangan ini bukan berkaitan dengan belajar menghitung dan membaca tetapi anak mampu memecahkan masalah, mampu berpikir logis dan simbolik.
Bahasa
Pemerolehan bahasa pada anak usia dini berlangsung secara alami yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Kematangan pemerolehan bahasa anak tergantung seberapa sering ia mengulang-ulang bahasa yang sudah diperoleh. Perkembangan bahasa berkaitan dengan pemahaman dan kemampuan anak untuk berkomunikasi secara ucapan dan tulisan, kemampuan anak mendengarkan dan berbicara. Perkembangan bahasa itu ada dua yaitu bahasa reseptif dan ekspresif.
Sosial dan Emosi
Merupakan proses anak belajar tentang nilai-nilai dan perilaku yang diterima oleh masyarakat. Kita dapat melihat bagaimana anak berinteraksi dengan temannya, berinteraksi dengan mainannya dan berinteraksi dengan orang dewasa di lingkungannya. Biasanya saat mencapai usia 1-2 tahun juga sudah mulai bermain dengan teman atau anak lain.
semua ekspresi emosi harus anak-anak rasakan di usia lima tahun sehingga anak akan kaya akan emosi dan mampu mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi itu sendiri. Salah satu cara agar anak mampu mengendalikan emosi adalah dengan mengenalkan dan melabeli arau memberi nama dari setiap emosi yang dikeluarkan oleh anak.
Anak-anak jaman sekarang memiliki kecerdasan daya juang yang rendah karena generasi alfa yang sekarang adalah generasi yang serba instan, kurang kompetisi.
Deteksi dini anak yang mengalami hambatan
Deteksi dini sangat diperlukan untuk menemukan dan melihat apakah anak kita memiliki hambatan perkembangan atau tidak , apakah perkembangan anak kita sudah sesuai dengan umurnya.
Fungsi deteksi dini yaitu ada upaya pencegahan, ada upaya stimulasi, ada upaya penyembuhan dan pemulihan sehingga dapat tercapai tumbuh kembang anak kita yang optimal.
Deteksi dini akan menemukan : apakah anak kita perkembangannya sesuai atau melebihi atau bahkan jauh terlambat dari tahap perkembangan seharusnya. Dan kita harus menyadari jika anak kita mengalami keterlambatan perkembangan maka anak kita adalah anak berkebutuhan khusus.
Hambatan yang bisa terjadi pada perkembangan anak yaitu
Hambatan dalam berbicara dan kemampuan berbicara
Hambatan dalam berjalan atau motorik
Kemampuan kognitif (lambat dalam memahami sesuatu, kurang konsentrasi, kemampuan memecahkan masalah)
Hambatan interaksi sosial, kemampuan beradaptasi dan hambatan emosional
Insight yang saya dapat dari materi Bu Neni ini yaitu tugas kita sebagai orang tua adalah mendampingi anak kita agar mampu menyelesaikan tugas perkembangan setiap fase perkembangannya terutama saat periode golden age. Jangan sampai kita lengah. Lakukan evaluasi berkala untuk melihat ceklist tumbuh kembang anak kita agar kita mampu melakukan tindakan pencegahan dan stimulasi yang tepat untuk anak kita sesuai dengan usianya.
Merangkum materi ini adalah salah satu cara saya untuk me recall kembali materi dan mengikat makna dari setiap ilmu yang saya dapat. Semoga bermanfaat ya 🤗🙏
Sumber materi : : https://www.youtube.com/live/O6HikgXXgpo?feature=share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar