Wow..Service Motor Habiskan Jutaan Rupiah?
Oleh Nur Khayati
Sedari pagi tadi, saya sudah gedubrakan berusaha menyelesaikan pekerjaan domestik lebih awal. Sebab, hari ini saya ada agenda untuk ke bengkel motor AHASS yang letaknya lebih dari 2 km dengan medan yang tidak mudah, tanjakan dan turunan tajam ada didepan mata. Dengan membawa si toddler tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya yang jarang naik motor sendiri dalam jarak yang cukup jauh. Apalagi jam 11.30 saya harus memastikan sudah sampai rumah untuk bisa menjemput si Mas tepat waktu.
Usai antar sekolah si Mas saya pun bergegas tancap gas. Gendongan yang sudah lama semedi dalam lemari, akhirnya saya pakai. Minum, cemilan, susu dan mainan untuk perbekalan si Adik pun sudah tersusun rapi. Wusshh..saya pun melaju diatas mesin roda dua.
Tepat pukul 08.30 saya sudah sampai di bengkel. Beruntungnya belum banyak yang mengantri. Setelah mendaftar maka saya masuk ke ruang tunggu. Hmm..ruangan ber AC lengkap dengan televisi, cukup nyaman lah untuk saya yang bawa toddler. Tak menunggu lama, roda dua milik saya sudah nangkring di atas area eksekusi.
"Alhamdulillah, InsyaAllah bisa selesai cepat ini. Jadi bisa jemput siMas tepat waktu,"batin saya dalam hati.
09.30..nama saya dipanggil. Ah, senangnya…karena saya pikir sudah selesai dan hanya tinggal mengurus pembayaran di kasir. Lah, betapa terkejutnya saya, ternyata saya dipanggil untuk diberikan informasi jika banyak terjadi kerusakan dan perlu banyak mengganti sparepart dari motor saya.
"Ibu, ini motornya sudah banyak yang kena dan perlu diganti. Ini rincian spare part dan biaya yang diperlukan. Sekiranya mau diperbaiki semua atau hanya bagian yang penting saja?,"Kata si montirnya.
Saya terhenyak dan terbelalak melihat angka yang dituliskan dalam kertas yang disodorkan.
"Hah, 1.6 juta?,"gumamnya saya dalam hati.
Saya baca rincian spare partnya sangat banyak daftar listnya. Mulai dari ban depan dan belakang, komstir dsb. Fiuhh..
Saya tak bisa memutuskan sendiri. "Hmm,coba saya tanyakan suami dulu ya Pak,"Jawab saya pada siMontir.
Diskusi sebentar dengan suami melalui sambungan telepon. Suami saya pun ikut terkaget-kaget pula dengan estimasi biaya yang harus kami keluarkan. Suami minta difoto rincian estimasinya. Setelah saya kirim melalui whatsapp lalu kami memutuskan 'oke' untuk semua biaya yang harus kami tanggung dengan segala macam sparepart yang harus diganti.
"Baik Bu..tetapi butuh waktu cukup lama untuk memperbaikinya. Sekitar 1-1.5 jam,"Kata si Montir pada saya.
"hmm..kira-kira jam 11 bisa selesai gak ya Pak,"tanya saya pada si Montir.
"InsyaAllah bisa Bu,"Jawabnya lagi.
Lalu saya kembali menunggu. Ah, ternyata si Adik mulai crungky. Sebab bekal cemilan dan susu sudah habis. hahaha..
Saya pun mengajaknya ke Indomaret yang letaknya tak jauh dari bengkel.
Tik..tok..tik..tok
Tepat pukul 11.00
Ternyata belum beres juga. Saya pun semakin resah dan gelisah. Sudah waktunya mendekati jam jemput sekolah. Akhirnya saya putuskan pulang di jam 11.30 untuk segera jemput si Mas.
13.30 saya dikabari melalui whatsapp oleh karyawan bengkel AHASS jika motor sudah selesai diperbaiki. Lalu suami saya meminta tolong salah satu temannya untuk mengambil motor tersebut di bengkel.
Fiuhh..lagi..lagi..saya masih terheran dan terkejut dengan nominal angka yang ada di kwitansi yang diberikan teman suami kepada saya setelah mengambil motor di bengkel. Nyaris di angka 1.7 juta…MasyaAllah 😭
Tetapi sebetulnya ini juga kesalahan kami, iya kesalahan saya dan suami. Hampir lebih dari dua tahun, motor saya ini belum pernah diservice. Tepatnya sejak pandemi, kami memang membatasi mobilitas dan motor pun jarang kami pakai. Dipakai pun hanya dalam jarak dekat. Sebab itu kami pikir tentu motor kami akan baik-baik saja.
Lalu, dua pekan kemarin saat bapak saya dan bapak mertua menginap dirumah dan memakai motor saya, beliau menyampaikan jika motor saya sudah tidak enak dipakai. Dan meminta saya untuk segera service motor. Bermula dari situlah, saya pun mulai ngeh, sebetulnya saya juga merasakan hal yang sama hanya saja saya dan suami yang kurang peduli dengan motor.
Astaghfirullah, ternyata kami sangat zalim dengan amanah motor kami ini. Kami tidak menjaganya dengan baik. Alhamdulillah, Allah masih melindungi kami. Ketika kami mengendarai motor ini tidak terjadi hal-hal yang kurang baik semisal kecelakaan atau yang lain. Ah, begitu cerobohnya kami. Biaya yang mencengangkan tadi sebetulnya berbanding dengan lurus dengan apa yang sudah kami lakukan.
Hal ini tentu menjadi pulungan hikmah bagi saya dan suami. Untuk tidak lagi-lagi meremehkan dalam hal perawatan motor. Meskipun jarang dipakai atau hanya dipakai dalam jarak dekat, usahakan untuk tetap melakukan service motor yah manteman. Salah satu tujuannya adalah untuk keselamatan diri dan keamanan dompet keuangan keluarga. hehe 😬🤭
Semoga sharing dari saya hari ini bermanfaat dan ada hikmah yang bisa teman-teman ambil.
Salam hangat 🤗
Tidak ada komentar:
Posting Komentar