Kamis, 30 Juni 2022

Zona 4 Free All Side Misi 8 Berkarya dengan Bahagia

 Tugas Misi 8 

" Berkarya dengan Bahagia"

Oleh Nur Khayati
Ibu Profesional Semarang
Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah bini'matihi tatimusshalihaat

MasyaAllah..tabarakallah, saya bersyukur sekali sudah sampai pada tahap ini. Alhamdulillah, ternyata saya bisa menaklukkan setiap misi yang penuh tantangan, tentunya dengan izin dan ridha Allah SWT. Fiuh..sepertinya saya perlu memberikan apresiasi pada diri saya yang sudah menempuh perjalanan penjelajahan samudra Amarta hingga sejauh ini. Hmm..mungkin dengan makan es krim atau meminum segelas coklat hangat enak juga ini. Hai..ada yang mau juga?Yuk..

Di zona 4 misi ke 8 bersama Mbak Yayan Nurlian kemarin, tak ayal membangkitkan diri saya untuk merenung sejenak untuk menggali potensi dalam diri saya. Potensi yang sesungguhnya sudah Allah berikan pada setiap diri kita dan tentu setiap dari kita memiliki potensi yang berbeda. Sebab kita ini spesial dan limited edition, mengutip penyampaian dari Mbak Yayan. Dan memang Allah sudah mengkaruniakan banyak kelebihan dan kekurangan bagi setiap hamba-Nya. 

Mengenali potensi diri menurut saya menjadi salah satu jalan agar kita mengenali diri kita sendiri. Dan konon "siapa yang mengenali dirinya maka ia akan mengenali siapa Tuhannya". Iya, sebab dengan kita mengenali diri maka akan membuat kita memahami tujuan penciptaan Allah terhadap diri kita. 

Mengenali potensi diri  menjadi salah satu cara bagi saya untuk melangitkan kesyukuran pada Sang Pencipta lalu mengasah dan melatihnya sehingga potensi diri saya dapat berkembang serta bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

Dalam misi ke 8 ini kami diberikan tugas untuk mengenali potensi diri kita dengan cara membuat empat kuadran aktivitas yaitu suka-bisa, suka-tidak bisa, tidak suka-bisa, tidak suka-tidak bisa. Dari empat kuadran ini kami diminta menyeleksi dengan memilih aktivitas yang membuat saya bahagia dan berbinar saat melakukanya. 

Tentu tidak berhenti sampai pada menggali potensi. Sebab potensi dalam diri sejatinya mampu bermanfaat untuk diri dan lingkungan. Maka dari itu, dalam misi 8 ini kami juga diminta membuat rencana karya. Berkarya akan mengasah potensi kita  agar bermanfaat dan berdampak bagi orang lain

Bismillah..Teman-teman bisa simak tugas saya berikut ini yah 🥰🙏

Empat Kuadran Aktivitas

Jumat, 24 Juni 2022

Misi Bahagia Matrikulasi Batch 10

 Jurnal Aliran Rasa

Oleh Nur Khayati
Ibu Profesional Semarang

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillah bini'matihi tatimush shalihat

Satu per satu misi dalam penjelajahan samudra amarta telah dilalui dengan rekah senyum kebahagiaan dan peluh perjuangan. Ah, Iya, aku dan kamu tak perlu menafikkan diri bukan?Tentu sudah pasti banyak rasa yang tercipta. Beragam kisah yang terajut dengan indah. Beraneka rupa cerita dalam genggaman jemari. 

Mari kita duduk bersama untuk sejenak bercengkrama. Jangan lupa siapkan semangkuk kudapan dan secangkir teh panas atau segelas coklat hangat untuk mengganjal lambung kita serta menghangatkan suasana. Disini saya akan mengalirkan rasa dan cerita dan teman-teman penjelajah samudra amarta. 

Sebelumnya akan aku ajak menilik kembali pada mimpi diri menjadi bagian IP. Iya saat aku memasuki gerbang pertama IP bernama foundation 12. Sssttt, jangan saling berbisik dulu "idih, ngapain ajah kamu selama ini woy, udah punya anak dua pulak ngapain masih ikut IP. mau kelihatan sok sibuk gitu?". 

"Oh..big No". 

Meski aku mengakui, awal aku memulai bersebab diri ini ingin mendapatkan teman satu frekuensi yang tergabung dalam KLIP (Kelas Literasi Ibu Profesional). Haha..terlalu percaya dirinya aku, belum kenal IP tetapi sudah berani terjun di KLIP. Disatu sisi, aku juga ingin mengenal IP lebih jauh dan mengetahui core value IP.

Setelah ikut foundation, aku hanya bisa melongo "Ah, iya ya, kenapa pulak aku baru ikut IP sekarang. Banyak kejutan di IP yang membuat diri semakin terpacu untuk membekali diri dengan ilmu dan bermanfaat untuk orang-orang disekitarku". 

Fiuh..menyesal?
hmm..bisa jadi. Tetapi tak ada kata terlambat untuk belajar bukan?Apalagi menjadi seorang istri dan ibu, yang tidak memiliki bangku formal layaknya sebuah sekolah. Sebab setiap hari bagi mereka adalah belajar, belajar dari apa yang sudah mereka lakoni dan rasai. Tetapi aku butuh untuk mengupgrade diri. Agar aku menjadi seorang istri dan ibu yang berdaya untuk keluarga dan sesama. Maka aku menyambung perjalanan selanjutnya untuk memasuki kapal penjelajahan samudra amarta bersama teman-teman seperjuangan dan didampingi oleh para baruna dan kaptenik.

Ah, ternyata apa yang kualami di dalam kapal tembus pandang ini?
Saat memasuki pintu kapal ini, aku gagap dan nampak kurang cakap. Hanya sebatas menjadi penikmat dan pengamat diskusi dan materi. Bahkan setiap tugas, hanya aku kerjakan sebatas pada menyelesaikan misi. Tetapi tak kudapati tuh dalam diri. Aku terlena hingga pada misi kedua. 

Namun, aku tersadar saat menginjak misi ketiga. Materi tentang merdeka belajar yang disampaikan Mbak Lulu kala itu begitu mengena dihati. Hingga aku mulai sadar dan beranjak bangkit kembali.

Mulai sejak saat itu, aku mulai membangun kesungguhan. Selalu menghadirkan diri sepenuhnya saat sesi materi dan diskusi. Mengulang kembali mendengarkan rekaman dan menuliskan ringkasan kedalam bentuk catatan. Aku menyadari, apa yang aku tuliskan adalah sebuah jurnal untuk senantiasa menjadi pegangan. 

Ah, bahagianya aku mendapatkan seorang bestie yang selalu menjadi pengingat dan penyemangat. Meski aku pernah berada pada tahap insecure, minder pada teman-teman penjelajah yang begitu hebat. Sempat bertanya pada diri, akankah aku berhenti atau melanjutkan perjalanan ini?
Terima kasih banyak my beloved bestie. Mari, kita saling menggenggam erat jemari hingga kelak kita wisuda nanti.

Namun, tak aku pungkiri, rasa bahagia dalam diri jauh lebih banyak mengalahkan rasa gamang dan ketidakpercayaan diri. 

Aku bahagia, sebab aku ingin menjaga fitrah belajarku sebagai seorang perempuan, istri dan ibu 
Aku bahagia, sebab aku ingin menjadi ibu yang berdaya untuk keluarga dan sesama.
Aku bahagia, sebab menjadi bagian dari IP bukan hanya aku ingin mengupgrade diri tetapi aku juga ingin bertumbuh dan berkembang serta bermanfaat bagi umat.

Setelah misi bahagia melalui jurnal aliran rasa ini, maka siap kembali menaklukkan setiap misi dengan penuh energi. Dengan bekal kesungguhan siap menjelajah kembali samudra amarta di zona terakhir. Hingga kelak Allah izinkan untuk wisuda dengan rekahan senyum bahagia.

Semarang, 24 Juni 2022

Minggu, 19 Juni 2022

Challenge 7R "Menjadi Pahlawan Bumi" Day 7

 Challenge Day 7 "Reduce"

Oleh Nur Khayati (Ig : @nur_khay_)

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat

Puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini sudah memasuki hari ketujuh tantangan menjadi pahlawan bumi. Hari keenam ini tantangan bertema "Reduce" artinya mengurangi pembelian dan penggunaan barang sekali pakai serta mengganti dengan barang yang tahan lama. 

Kantong plastik atau plastik kemasan memang sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari kita bukan?Apalagi jika waktu akhir pekan telah tiba. Ada sebagian keluarga yang memilih untuk melakukan liburan, mengunjungi tempat wisata au wahana  wahana bermain atau mungkin hanya sekadar jalan-jalan untuk menghilangkan penat. Ah, lagi-lagi yang tak luput dari aktivitas akhir pekan seperti ini adalah melimpahnya sampah dari barang sekali pakai.

Hari ahad ini, kami sekeluarga juga memiliki agenda week end bersama anak-anak. Iya, kami ikut menemani abi memancing dan memberi makan ikan di kolam tambak milik kami. Nah, untuk mengurangi kantong plastik dan juga barang-barang sekali pakai maka kami membawa bekal snack dan minuman anak-anak. Selain untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai, tentu membawa bekal juga akan menghemat pengeluaran kami (haha..mode emak irit otomatis ON). 

Gambar : Tas Kain yang Kami Pakai untuk Membawa Bekal

Apa yang sudah kami lakukan hari ini tentu sejalan dengan tantangan hari ketujuh ini bukan?Nah, kira-kira apa isi bekal dalam tas kami ini yah?

Gambar : Isi Bekal Tas Kami

Dengan kami membawa bekal seperti buah, biskuit, susu, kue dan botol berisi air minum seperti ini tentu dapat mengurangi penggunaan barang sekali pakai seperti plastik kemasan untuk snack anak-anak.

Gambar : Anak-anak sedang Menikmati Bekal Snack

Oiya, tadi pagi kami juga membeli sayur dan lauk untuk kami sarapan. Kami tak lupa membawa wadah kotak makan sendiri untuk tempat sayur.


Alhamdulillah, tantangan hari ketujuh done ❤
Terselesaikannya tantangan hari ketujuh ini maka tuntas sudah kami menyelesaikan tantangan gerakan 7R menjadi pahlawan bumi. Namun, berakhirnya tantangan disini maka tidak berarti misi kami untuk menjadi pahlawan bumi juga berakhir. Justru ini menjadi awal bagi kami, justru tantangan 7R dari gerakan binar ini menjadi batu loncatan bagi kami agar apa yang sudah kami lakukan selama tujuh hari ini menjadi sebuah kebiasaan yang tertanam dalam diri kami sehingga kelak muncullah pahlawan bumi yang berjuang di garda terdepan untuk menyelamatkan bumi ini dari bahaya sampah. Mohon doanya yah teman-teman, agar kami konsisten melanjutkan gerakan 7R ini dari lingkup terkecil kami yaitu keluarga kami. aamiin 🤲🏻


#7harimenjadipahlawanbumi #gerakanbinar #keluargabinarjuni #harilingkunganhidup #bermainbelajar #tantanganhariketujuh #day7 #zerowaste #lesswaste  


Sabtu, 18 Juni 2022

Challenge 7R "Menjadi Pahlawan Bumi" Day 6

Challenge Day 6 "Refuse"

 Oleh Nur Khayati (Ig : @nur_khay_)


Bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat


Puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini sudah memasuki hari keenam tantangan menjadi pahlawan bumi. Hari keenam ini tantangan bertema "Refuse" artinya menolak untuk membeli dan menggunakan barang yang tidak ramah lingkungan.

 

Sebelum saya berlanjut cerita tentang keseruan tantangan hari keenam ini, ada yang ingin saya tanyakan. Siapa yang belum pernah makan bareng keluarga di luar seperti rumah makan, restoran atau cafe?Hmmm...saya rasa hampir sebagian besar menjawab pernah ya, meskipun mungkin jarang dilakukan.  

 

Lalu, hal apa yang paing sering kita temui saat ditempat makan?

Hampir-hampir setiap rumah makan akan menyediakan sedotan plastik dan air mineral kemasan di meja makan..iya apa iya?hehe 😆 

 

Pagi ini, saya mengajak anak-anak untuk sarapan soto disalah satu warung makan dekat rumah. Salah satu hal yang biasa yang kami lakukan saat makan diluar adalah membawa "alat perang". hahaha..

Apa itu alat perang kami?Membawa sedotan stainless, tempat makan dan botol air berisi air mineral. 

 

Untuk apa alat perang tersebut?Nampak,nya ribet banget yah..

tetapi tentu saja alat perang ini bukan untuk kami perang dengan pemiliki warung makan yah. tetapi ini adalah salah satu cara kami untuk menolak penggunaan barang yang tidak ramah lingkungan seperti sedotan plastik dan air minum kemasan. Kalau tempat makan, ini biasa kami pakai untuk tempat makanan jika ada sisa makanan yang kami pesan masih tersisa. 

 

Gambar : sedotan steinless, tempat makan dan botol air minum
 
Iya, saya mengakui memang ini sedikit ribet, menambah barang bawaan saat keluar rumah dan saat kembali kerumah kita masih punya tanggungan untuk mencuci kembali sedotan steinless tadi. Pada awalnya pun Si Mas pernah menanyakan ke saya karena bagi anak-anak usia balita seperti mereka tentu menggunakan sedotan plastik dengan warna yang cerah lebih menarik untuk mereka.
"Ummi, kenapa kita harus bawa sedotan abu-abu,"tanya si Sulung pada saya suatu hari.
Si Sulung menyebut sedotan steinless ini dengan sedotan abu-abu..hahaha
"Iya, Mas..biar tidak banyak sampah dari sedotan. kalau kita pakai sedotan abu-abu ini bisa dicuci dan kita pakai lagi,"jawab saya kepada si sulung

Bermula dari situlah, si sulung saat ini mulai membiasakan untk memakai sedotan steinless. Tetapi terkadang ada hal-hal yang terkadang diluar kendali saya. Misal sedotan steinless ini tertinggal maka saya pun kecolongan.hehe..😅
 

Selain membawa sedotan steinless saat makan diluar rumah, penggunaan sedotan steinless ini juga coba kami biasakan saat dirumah. Keluarga kami punya langganan susu kedelai setiap  hari selasa dan sabtu. Si Bapak penjual susu kedelai ini biasanya akan membawakan sedotan plastik untuk kami. Tetapi sudah sejak awal januari lalu kami meminta kepada si Bapak penjual susu untuk tidak memberikan sedotan plastik. Alhamdulillah, Bapak tersebut dengan senang hati menerima permintaan kami. Si Mas dan Adik pun memakai sedotan steinless saat meminum susu kedelai.
 
Gambar : Si Mas minum susu kedelai memakai sedotan steinless

Alhamdulillah, tantangan hari keenam done 💕

Iya, memulai sesuatu yang diluar kebiasaan kita terkadang memang agak sulit. Seperti penggunaan sedotan steinless ini. Tetapi, menjaga konsistensinya mungkin akan jauh lebih sulit. Maka kita mulai saja dari sekarang yuk..💗

Semoga apa yang sudah kami lakukan dan saya tuliskan dalam blog ini bermanfaat dan dapat menginspirasi teman-teman yah. aamiin 💕 


#7harimenjadipahlawanbumi #gerakanbinar #keluargabinarjuni #harilingkunganhidup #bermainbelajar #tantanganharikeenam #day6 #zerowaste #lesswaste  


Jumat, 17 Juni 2022

Zona 3 Main Course Misi 7 (Matrikulasi IIP Batch 10)

Tugas Misi 7 Zona 3 

"Piramida Ibu Profesional"

Oleh Nur Khayati

Ibu Profesional Semarang

 

 

Bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillah..Masya Allah..

Akhirnya sampai juga perjalanan saya di matrikulasi batch 10 ini di misi ke tujuh. Meskipun tak saya pungkiri, ada semangat yang pernah meredup karena berbagai benturan amanah dan aktivitas didunia nyata. Bahkan di misi 7 ini, saya baru menuliskan tugasnya dibatas waktu yang limit. Bukan..bukan karena saya ingin berkilah dan menampilkan berbagai alasan dan pembenaran, tetapi kondisi kedua anak yang sedang sakit sejak dua hari lalu dan berlanjut saya menyusul tumbang. Ingin rasanya mengambil jeda sejenak bernafas dan mengumpulkan tenaga. Ah, sudahlah..kok saya jadi curhat..hahaha 😆


Setelah merenung dan membuka kembali materi serta tugas sebelumnya bahwa visi keluarga kami adalah "Menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah dalam bingkai ketaatan, cinta, rahmat dan ridho-Nya serta bermanfaat untuk sesama".

 Peta Misi Saya dan Keluarga

Challenge 7R "Menjadi Pahlawan Bumi" Day 5

Challenge Day 5 "ROT)

Oleh Nur Khayati (Ig : @nur_khay_)


Bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat


Puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini sudah memasuki hari kelima tantangan menjadi pahlawan bumi. Hari kedua ini tantangan bertema "ROT" artinya memanfaatkan sisa sampah organik yang tidak bisa ditanam kembali untuk diolah menjadi kompos. 

 

Untuk membuat komposter dari gerabah atau ember bekas sebetulnya kami sudah pernah membuatnya dari ember bekas cat. Saat ini kami memiliki dua komposter. Satu ember komposter alhamdulillah sudah penuh dan kondisinya semua sisa organik sudah terurai menjadi tanah. InsyaAllah sebentar lagi kami bisa panen kompos. Horai...Alhamdulillah.. 💗 Dan masih ada satu ember komposter lagi yang saat ini sedang on process, setiap tiga atau empat hari sekali kami isi dengan sisa sampah organik.

 

Karena itulah kegiatan si sulung setiap tiga hari sekali membantu saya untuk memotong sisa organik sampah dapur dan memasukkannya kedalam komposter. Jadi, sisa organik dari dapur biasanya saya kumpukan selama 3-4 hari baru kemudian saya masukkan kedalam komposter. Kenapa harus dipotong sisa organiknya?Agar lebih cepat terurai, dengan bentuk sisa organik yang lebih kecil maka organisme akan lebih mudah dan cepat untuk mengurainya. 

 

"Ummi, Mas mau bantu masukin kompos,"ujar si sulung ketika melihat saya memotong sisa sayuran dan kulit buah.

"Adek mau juga ummi," Si Adik juga tak mau kalah.

 

Yuk, simak keseruan kami hari ini, memotong sisa organik dan memasukkan kedalam komposter.  

Gambar : memotong sisa sampah organik

Hari ini, si Mas membantu saya memotong kulit semangka, kulit jagung dan beberapa sisa sayuran yang sudah saya kumpulkan. 

Gambar : Memasukkan sisa organik kedalam ember komposter
Selanjutnya si Mas dan adik membantu untuk memasukkan potongan-potongan sisa sampah organik kedalam ember komposter yang belum terisi penuh. Teman-teman, bisa simak juga keseruan kami hari ini melalui video dibawah ini yah 💕


Selanjutnya kegiatan kami hari ini berkaitan dengan tema tantangan "ROT" adalah memanfaat sisa organik yang berupa bekas air cucian beras. 

 

Apakah air cucian beras termasuk sisa sampah organik?

Menurut saya, iya. 

Mengapa?

Meski air bekas cucian beras ketika kita buang ke saluran pembuangan air tidak akan menimbulkan pencemaran tanah tetapi alangkah lebih bijak jika kita memanfaatkannya bekas air cucian beras ini agar tidak terbuang percuma. 

Lalu caranya bagaimana?

Yang biasa kami lakukan adalah mengumpulkan air cucian beras kedalam panci atau botol bekas lalu menggunakan air cucian beras tersebut untuk disiram kedalam ember komposter. Dengan catatan air cucian beras ini sudah diendapkan minimal satu malam. Air cucian beras yang sudah diendapkan ini dapat membantu mempercepat proses penguraian sisa sampah organik karena mengandung EM4. Selain itu kami juga memanfaatkan air cucian beras ini untuk menyiram tanaman. dari berbgai sumber (teman-teman bisa googling sendiri yah..), ada berbagai macam zat bergizi yang terkandung didalam air bekas cucian beras dan sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Saya sudah mengamati perkembangan ini dari salah satu tanaman saya yang hampir tiap hari saya siram menggunakan air bekas cucian beras. Pertumbuhan daunnya lebih lebat loh, MasyaAllah 😍 (InsyaAllah, akan saya tuliskan dibagian yang lain yah berkaitan air cucian beras ini).

 

Hampir setiap hari si Mas melihat saya menyiram tanaman menggunakan air bekas cucian beras. Kegiatan ini pun menarik perhatiannya dan dengan senang hati mengambil alih aktivitas ini setiap harinya. 

"Ummi, hari ini yang siram tanamannya Mas aja yah,"Si Mas sudah mengajukan diri pada saya.hahaha

 

Yuk, simak keseruan si Mas dan adik hari ini saat menyiram tanaman menggunakan air bekas cucian beras.

 

 Alhamdulillah, tantangan hari kelima done 💕

Pada hari kelima tantangan ini selain melatih anak menjadi pahlawan bumi, saya juga mendapat insight baru. Bahwa secara tidak langsung dari tantangan ini kita juga melatih perkembangan motorik si anak contohnya saat si Mas tadi memotong sayuran dan kulit buah. Anak juga dapat belajar tentang pengetahuannya mengenai sisa sampah organik dan manfaatnya. MasyaAllah..tabarakallah 💕 

Semoga apa yang sudah kami lakukan dan saya tuliskan dalam blog ini bermanfaat dan dapat menginspirasi teman-teman yah. aamiin 💕 

 

 

#7harimenjadipahlawanbumi #gerakanbinar #keluargabinarjuni #harilingkunganhidup #bermainbelajar #tantanganharikelima #day5 #zerowaste #lesswaste  

Kamis, 16 Juni 2022

Challenge 7R "Menjadi Pahlawan Bumi" Day 4

Challenge Day 4 "Replant"

Oleh Nur Khayati
Ig : @nur_khay_

Bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat


Puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini sudah memasuki hari keempat tantangan menjadi pahlawan bumi. Hari keempat ini tantangan bertema "Replant" artinya menanam kembali sisa sayur atau buah.

 

Sebetulnya tantangan hari keempat ini sedikit membuat khawatir diri saya. Sebab kondisi anak-anak yang sedang kurang sehat. Sejak tadi malam, si adik tetiba muntah-muntah saat dini hari disertai suhu tubuhnya yang meninggi. Lalu esok paginya disusul si Mas yang badannya juga mulai agak demam dan nafsu makannya berkurang. 

Alhamdulillah setelah anak-anak sarapan dan saya berikan obat serta vitamin, kondisinya perlahan lebih baik. Meskipun nafsu makanya belum pulih sepenuhnya. Kemudian saya ajak si Mas membuat media untuk menanam sisa daun bawang. 

 

"Mas, kita belajar tanam sisa daun bawang yuk Mas. Mas mau?,"ajak saya.

"Mau Ummi..daun bawang ini buat apa Ummi,"Si Mas balik bertanya.

"Biasanya daun bawang ini Ummi pakai buat bikin sayur sup, goreng telur dan juga bikin martabak Mas. Nah, bagian ujung yang ada akarnya ini biasanya ummi potong dan tidak dipakai untuk masak. Dari pada di buang, bagian akarnya ini bisa ditanam lagi lhoh Mas. Mau coba?,"ajak saya kembali.

 "Yuk..Mi..sekarang aja,"jawab si sulung dengan berbinar.

 

Oiya, kenapa saya menamakan media?

Sebab kami ingin menumbuhkan batang baru terlebih dahulu dan menguatkan akar-akarnya memakai media air selam tiga hari. Yuk, simak keseruan kami membuat media tanam dau bawang. 😊

Gambar : Menanam Media daun Bawang

Alat dan Bahan :

  • sisa daun bawang
  • air
  • botol bekas
  • pisau
  • gunting
  • talenan

 Cara :

  1. Potong botol bekas sepert ukuran gelas
  2. Siap daun bawang masih memiliki akar yang bagus kemudian potong bagian akar sampai batang putihnya
  3. Masukkan kedalam wadah botol bekas
  4. Berikan air secukupnya hingga akarnya tenggelam dan sebagian batangnya
  5. Rendam selama tiga hari dan setiap hari ganti airnya dengan yang baru
  6. Setelah tiga hari akan muncul batang baru dan akar yang menguat maka daun bawang siap dipindah ke media tanah
  7. Selengkapnya bisa dilihat video dibawah yah teman-teman

Oiya..untuk  langkah keenam belum kami lakukan yah teman-teman. Hari ini baru hari pertama kami membuat medianya. InsyaAllah akan kami update perkembangan media daun bawang ini hingga nanti siap dipindah ke media tanah. 

Alhamdulillah, akhirnya challenge hari keempat done 💕 

Mohon doanya yah teman-teman, agar kami lulus hingga akhir tantangan. Tetapi tidak hanya berhenti dalam tantangan ini saja namun dapat terinternalisasi dalam kebiasaan baik kami.  

 

 

#7harimenjadipahlawanbumi #gerakanbinar #keluargabinarjuni #harilingkunganhidup #bermainbelajar #tantanganharikeempat #day4 #zerowaste #lesswaste 

 

 


Rabu, 15 Juni 2022

Challenge 7R "Menjadi Pahlawan Bumi" Day 3

 Challenge Day 3 "Rehome"

Oleh Nur Khayati

Ig : @nur_khay_ 

Bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat


Puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini sudah memasuki hari ketiga tantangan menjadi pahlawan bumi. Hari ketiga ini tantangan bertema "Rehome" artinya memberikan barang yang masih bagus dan bisa dimanfaatkan karena sudah tidak menginginkan atau menggunakannya.

 

Sejak tadi malam saya sudah mengajak ngobrol si sulung untuk tantangan hari ini. Saya ceritakan kalau besok kita pilah dan pilih mainan Si Mas dan Adik yang sekiranya sudah tidak mereka pakai lagi untuk mainan. Lalu mainan tersebut akan kita berikan pada adik ipar saya alias tantenya anak-anak. Adik Ipar saya ini baru saja melahirkan anak pertama sekitar satu bulan yang lalu. Maka barang yang akan kita pilih tentunya berkaitan dengan mainan atau buku-buku untuk si adik bayi. Untuk baju bayi dan peralatan ba lainnya kebetulan sudah kami serahkan pada adik ipar saya sebelum melahirkan. 

 

Esok paginya, setelah si Mas dan Adik selesai sarapan. Mereka sudah tak sabar untuk memilah barang-barang yang akan mereka berikan kepada adik sepupunya yang baru lahir.  

"Ummi, ayok. Kita pilihin mainan mana yang mau dikasih ke adik Tiar?,"ajak si Mas

Si Adik pun tak mau kalah, ia sibuk mencari mainandalam kotak mainannya. Termasuk saya, juga memilih beberapa buku-buku yang akan saya berikan pada adik ipar saya.

Kemudian pilihan kami jatuh pada :

  • Buku MPASI 
  • Buku-buku bayi dengan warna kontras hitam dan putih
  • Mainan bayi
Gambar : Buku dan Mainan yang akan diberikan kepada Adik Sepupu

Buku MPASI ini saya berikan untuk adik ipar saya sebab  saya sudah melewati fase MPASI untuk si sulung dan adik. Buku ini akan jauh lebih bermanfaat bagi adik ipar saya mempersipakan MPASI untuk anaknya kelak.

Saat saya tanya ke Si Mas,"Mas, beneran boleh ini mainan dikasihkan ke adik Tiar?".

"Boleh Ummi, kan Mas sudah ndak pakai buat main,"jawab si Mas.

"Alhamdulillah..terima kasih yah Mas. semoga mainannya jadi lebih bermanfaat kalau kita kasihkan ke adik Tiar,"jelas saya ke anak-anak

Lalu kami mengemas semua barang-barang yang sudah kami pilih. Kami bungkus bersama menggunakan kertas kado agar lebih cantik dan manis. Si Mas dan Adik pun ikut serta mengantar ke ekspedisi dekat rumah. 

Teman-teman, bisa menyimak keseruan kami lewat video ini yah 😍

Video : Proses mengemas barang-barang yang akan diberikan kepada adik sepupu

Alhamdulillah, akhirnya tantangan hari ketiga done. Semoga apa yang sudah kita lakukan hari ini tidak hanya melatih anak-anak untuk mampu memilah dan memilih barang-barang yang masih bisa digunakan tetapi juga melatih mereka untuk berbagi dengan saudara terdekat yaitu adik sepupu. 

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi 💕

 

#7harimenjadipahlawanbumi #gerakanbinar #keluargabinarjuni #harilingkunganhidup #bermainbelajar #tantanganharikedua #day3 #zerowaste #lesswaste

Selasa, 14 Juni 2022

Challenge 7R "Menjadi Pahlawan Bumi" Day 2

 Challenge Day 2 "Recycle"

Oleh Nur Khayati
Ig : @nur_khay_

Bismillahirrohmanirrohim


Alhamdulillahi bini'matihi tatimmushshalihaat


Puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini sudah memasuki hari kedua tantangan menjadi pahlawan bumi. Hari kedua ini tantangan bertema "Recycle" artinya mendaur ulang barang yang bisa digunakan menjadi bentuk lain.


Nah, yuk simak keseruan saya dan si sulung untuk menyelesaikan tantangan hari ke dua ini.


Pertama, sarapan nasi goreng

Nasi goreng merupakan salah satu makanan favorit si sulung. Saat saya buatkan nasi goreng langsung tandas habis tanpa tersisa. Alhamdulillah, nasi sisa semalam jadi tidak mubazir. Pagi ini sebelum memulai aktivitas yang lain kita sarapan nasi goreng. Nasi goreng kali ini kami buat bersama dan dipadukan dengan wortel dan sosis. Si sulung minta ditambah nugget sedangkan si adik ditambah telur dadar. Saking asyiknya menikmati nasi goreng, saya lupa mendokumentasikan saat mereka makan. Mohon maaf yah teman-teman 🤗 

"Ummi, besok Mas mau makan sama nasi goreng lagi yah,"ucap si sulung sembari menyerahkan piringnya yang sudah kosong tak bersisa.

Gambar : Nasi Goreng Untuk Sarapan Bersama

Kedua, Membuat mainan roket dari barang-barang bekas

Gambar : DIY Mainan Roket dari Barang-Barang Bekas

Saat ramadhan kemarin, sebetulnya saya dan si sulung pernah membuat mainan roket. Tetapi saat itu kami hanya membuat satu roket. Pada akhirnya terjadilah perebutan mainan antara di kakak dan adik. Kemudian saya berjanji akan mengajak mereka membuat roket kembali. Alhamdulillah, hari ini terpenuhikah janji itu. Hari ini saya, si sulung dan adik membuat mainan roket dari bekas ciki (bekas pringless) dan karton bekas nasi kotak hantaran dari tetangga. Bahan yang lainnya pun hampir-hampir kami tak memerlukan biaya. Semua ada dirumah. Teman-teman bisa mencobanya di rumah loh. Bahkan bisa membuatnya dengan melibatkan bersama anak-anak menjadi lebih menyenangkan juga loh.


Alat dan Bahan :

  1. Bekas ciki (pringless)

  2. Karton bekas

  3. kertas hvs bekas

  4. kertas origami

  5. lem tembak, lem kertas

  6. penggaris

  7. gunting

  8. cutter

  9. double tape

  10. cat air dan kuas


Caranya :

  1. bungkus bekas ciki (pringless) dengan kertas HVS kemudian cat dengan menggunakan cat air

  2. jemur sebentar agar cat air mengering

  3. buat pola atap, jendela dan pintu roket memakai kertas origami lalu tempel di kertas karton bekas agar lebih tebal

  4. jika cat pada badan roket sudah kering, rekat semua bagian roket menggunakan lem tembak

  5. Siap dimainkan bersama anak-anak

  6. Selengkapnya bisa tonton video pembuatan dibawah ini yah ❤

    Video : Proses Pembuatan Mainan Roket dari barang-barang bekas
     

Membuat DIY mainan dari barang bekas seperti sebetulnya sudah sering saya lakukan bersama anak-anak di rumah. Suami saya sampai hafal dengan kebiasaan saya yang suka mengumpulkan kardus bekas hingga menumpuk di rumah. Saya memang enggan untuk membuang kardus-kardus paket atau kardus bekas apapun kecuali kondisinya sudah basah atau tidak layak. Jika kardus atau botol bekas sudah menumpuk dan saya kehabisan ide DIY, biasanya akan saya serahkan pada tukang sampah tetapi sudah dalam kondisi terpilah. Tukang sampah di komplek kami biasa menerima kardus atau botol bekas.


Nah, hasil DIY mainan bersama anak-anak ini sampai sekarang juga masih tersimpan rapi loh. Bahkan dari si sulung bisa dilungsurkan atau dipakai oleh adiknya kembali. Berikut ini juga akan saya share beberapa hasil DIY mainan bekas buatan kami yah teman-teman. Tetapi untuk alat dan bahan serta proses pembuatannya, InsyaAllah akan saya tulis di bagian yang lain yah. Saya berencana mengaktifkan blog saya ini untuk menuliskan ide DIY bermain bersama anak agar blog saya lebih bermanfaat untuk orang lain. Mohon doanya yah teman-teman 🤗

Gambar : Mainan Mobil dari kardus bekas

Gambar : Mainan Sensory Play (Miniatur Bumi) dari ampas kelapa 

Gambar : Tempat Pensil dari kemasan susu UHT

Gambar : Mainan Puzzle Bumi dari Kardus bekas

Gambar : Mainan Puzzle Bumi dari Kardus bekas

Gambar-gambar diatas adalah kumpulan mainan DIY dari barang bekas yng saya buat bersama anak-anak saat mengikuti challenge 30 hari bermain bersama anak dari gerakan binar di batch 9.

Nah, kalau gambar dan video dibawah ini adalah mainan DIY yang saya buat saat menemani dan mendampingi anak-anak setiap harinya. 

Gambar : Mainan rantai Hijaiyyah dan Rantai Alfabeth dari Kardus Bekas

Video : Mainan Puzzle Ikan Paus dari Kardus Bekas

 Alhamdulillah, akhirnya tantangan hari kedua done. Apa yang saya tuliskan diatas adalah murni berdasrkan pengalaman saya pribadi. Jika ingin memberikan masukan dengan senang hati saya menerima. Silahkan tinggal jejak komentar disini yah teman-teman. Mohon doanya, semoga kami istiqomah menjalankan tantangan 7R ini dan menjadi sebuah kebiasaan baik untuk saya bersama anak-anak.



#7harimenjadipahlawanbumi #gerakanbinar #keluargabinarjuni #harilingkunganhidup #bermainbelajar #tantanganharikedua #day2 #zerowaste #lesswaste

Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2

 Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2 Bismillahirrohmanirrohim... Nama : Nur Khayati Regu   : 10 Mikoriza Regional : Semarang MasyaAllah..tak terasa ...