Jumat, 10 Juni 2022

Zona 3 Main Course Misi 6 (Matrikulasi IIP Batch 10)

Tugas Misi 6 Zona 3 

"Karakter Moral Ibu Profesional"

Oleh Nur Khayati

Ibu Profesional Semarang

     


Alhamdulillah bini'matihi tatimush shalihat

Puji syukur kehadiran Allah SWT, Rabb semesta alam ini yang masih mengizinkan saya untuk menimba ilmu dalam kelas matrikulasi batch 10, hingga sudah mencapai tahap ini yaitu zona 3 di misi ke 6.

Zona 3 misi 6 kali ini dengan tema materi "Karakter Moral Ibu Profesional" yang disampaikan oleh Mbak Hamidah Rina Mantiri atau dikenal dengan Mbak Hamidah pada senin, 6 Juni 2022 pukul 20.00 live di FBG Matrikulasi Batch 10.

Ada lima karakter moral ibu profesional yaitu
  1. Never stop learning, the mission alive
  2. Don't teach me, I love to learn
  3. I know, I can be better
  4. Always on time
  5. Sharing is caring
 

Selanjutnya kami diberikan tugas misi 6 yaitu

1. 𝙈𝙤𝙧𝙖𝙡 𝙁𝙚𝙚𝙡𝙞𝙣𝙜𝙨: 

Setelah mengetahui 5 karakter moral Ibu Profesional, ceritakan perasaan anda tentang 5 karakter tersebut. Refleksikan pada diri anda, bagaimana karakter-karakter tersebut dalam diri dan kehidupan anda selama ini sebagai individu perempuan dan peran lainnya (seorang istri dan/atau ibu).


2. 𝙈𝙤𝙧𝙖𝙡 𝙖𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣:

Setelah merefleksikannya, cari tahu karakter mana yang harus anda asah, kemudian pilih satu karakter yang akan anda tingkatkan di pekan ini. Ceritakan apa karakter yang anda latihkan, bagaimana anda melatihnya dan bagaimana perasaan anda setelah melatih karakter tersebut.

 

~ Moral Feeling ~

Setelah saya mendapatkan materi keenam tentang karakter moral ibu profesional yang saya rasakan awalnya seperti mendapatkan sengatan listrik secara perlahan. 

Ada letupan-letupan seperti api yang mengalir dalam diri saya. Sengatan yang membuat saya 'sadar'. Seolah dalam diri saya saling berkata "Hei..Nur, sudahkah karakter-karakter itu tertanam dalam dirimu?Hai..Nur, sadarlah perjalananan hidup didunia ini hanya sebentar, teruslah menjalankan misimu sebagai sebaik-baik hamba-Nya untuk mengumpulkan bekal perjalanan panjangmu kelak".   

Ada letupan semangat membara yang mengalir dalam diri saya. Mencoba untuk menyelami dan merefleksikan diri. Lantas salah satu dari sisi saya berkata "Teruslah memperbaiki diri Nur, dunia ini tempatmu berlelah-lelah, tempat istirahat kekal kelak di akhirat. Maka jadilah sebaik-baik manusia yang mampu bermanfaat untuk orang lain. Asahlah tiap karakter moral tersebut hingga terinternalisasi dalam diri".

 

Gambar : Moral Feeling

 

~ Moral Reflection ~

  1. "Never Stop Learning, the mission alive"

Dari karakter pertama ini, saya melihat kembali diri ketika saya dulu memutuskan berhenti bekerja di ranah publik dan sepenuhnya menjadi istri dan ibu yang bekerja di ranah domestik. Saya dulu berpikir ketika saya berhenti dari ranah publik maka saya akan berhenti belajar dan berkembang, seolah dunia saya hanya untuk suami dan anak. Tetapi pada realitanya saya terus belajar dan berkembang untuk menjalani peran saya yang baru menjadi seorang istri dan ibu yang bekerja di ranah domestik. Peran utama (sebagai istri dan ibu) yang tidak pernah saya tinggalkan seiring dengan diri saya menjalankan peran pendukung lainnya (bertumbuh dan berkembang). Kedua peran tersebut saya jalankan secara bersamaan hingga akhir hayat.

 

Gambar : Moral Reflection (karaktel moral 1)

  1. "Don't teach me, I Love to Learn"

Dari karakter moral kedua ini, saya sudah membawa karakter ini dalam diri saya. Menjaga fitrah saya sebagai seorang perempuan untuk senantiasa belajar kapanpun dan dimanapun berada. Bahkan sejak saya hamil anak pertama hingga sekarang sudah memiliki dua anak. Saya ambil contoh ketika proses melahirkan, meski sama-sama melahirkan tetapi saya mengalami proses belajar yang berbeda. Iya, saya belajar proses melahirkan secara alami dan sectio dari kedua anak saya. Begitu pula dengan mendidik keduanya, meski mereka terlahir dari rahim yang sama tetapi saya tidak bisa menyamakan cara mendidiknya sebab mereka memiliki karakter yang berbeda. Dari mereka maka saya belajar dan mempelajari hal baru  dalam menjalankan peran saya sebagai ibu. Maka dari itu saya tidak perlu dijejali berbagai ilmu tetapi justru saya harus menjaga fitrah diri saya untuk menyukai belajar. 

 

Gambar : Moral Reflection (karakter moral 2)

  1. "I know, I can be better"

Dari karakter moral ketiga ini menjadi salah satu karakter yang perlu saya latih dan saya asah kembali. Kenapa?Iya, selama ini mungkin apa yang sudah saya setiap hari kerjakan menjadi sebuah lingkaran yang 'biasa' atau  'otomatis' saya lakukan. Hingga saya terkadang tidak 'sadar' atau mindful dengan apa yang saya lakukan. Sebagai contoh bernafas. Iya selama ini saya bernafas, tetapi saya kadang tidak secara sadar menikmati proses bernafas saya, tidak sadar merasakan setiap tarikan dan hembusan nafasnya?

Hal ini membuat saya kurang mindfulness, merespon sesuatu dengan cepat, kurang mengelola emosi dan tidak melihat progress yang sudah dialami dalam diri saya. 

Gambar : Moral Reflection (Karakter moral 3)

  1. "Always On Time"

Dari karakter keempat ini, saya merasa sudah berusaha untuk melakukan pekerjaan saya dengan tepat waktu. Saya menyukai hal-hal yang teratur dan disiplin waktu. Saya juga memahami kandang waktu yang saya miliki, dimana waktu produktif saya selama 24 jam yaitu di pagi sampai siang hari. Tetapi saya merasa juga perlu melatih kembali karakter ini pada diri saya, bukan pada ketepatan waktunya tetapi pada proses management waktu produktif saya. Sehingga saya tidak lagi merasa kekurangan waktu setiap harinya. 

 

Gambar : Moral Reflection (karakter moral 4)

  1. "Sharing is Caring"

Dari karakter moral ini, saya melihat diri saya sudah memilikinya. Meskipun mungkin belum maksimal atau berdampak untuk orang banyak. Yang biasa saya lakukan yaitu membagikan aktivitas bermain dan belajar bersama anak saya melalui whatsapp story atau sosial media yang saya miliki. Selain itu saya juga mengajar TPQ untuk mengamalkan ilmu tahsin yang sudah saya ikuti. Tetapi saya melihat ada yang perlu saya tingkatkan yaitu lebih merutinkan kembali aktivitas "play and learn" anak usia dini dari pengalaman yang sudah saya lakukan bersama anak-anak di rumah.

 

Gambar : Moral Reflection (karakter moral 5)

~ Moral Action ~

Dari moral reflection yang sudah saya jelaskan diatas selanjutnya moral action yang saya asah dan latih adalah moral ketiga, empat dan lima. Namun, pekan ini saya fokuskan pada karakter ketiga yaitu "I know, I can be better". Selanjutnya secara bertahap mengasah karakter empat dan lima.

  • Mengapa saya memfokuskan pada karakter ke tiga "I know, I Can be better"?

Sebab saya ingin mengasah kesadaran saya melakukan setiap aktivitas dan peran saya sebagai seorang. Ketika saya sadar atau mindfull dengan apa yang saya lakukan, saya berharap dapat melakukan koneksi dengan anak-anak dan memenuhi tangki cinta mereka secara mindful dari hari-hari. 

Gambar : Karakter yang akan diasah

  • Bagaimana cara yang dapat saya melatih karakter tersebut?

pertama, menunda penggunaan gadget di pagi hari. Iya, saya menyadari salah satu hal yang membuat diri saya melakukan beberapa aktivitas kurang mindfull dikarenakan ada distraksi. Salah satunya adalah penggunaan gadget. Tak dipungkiri keberadaan gadget saat ini menjadi kebutuhan utama. Tetapi terkadang kehadirannya menjadi sebuah distraksi bagi saya dalam aktivitas dunia nyata. Dengan menunda penggunaan gadget di pagi hari setelah bangun tidur, saya berharap langsung dapat memenuhi kebutuhan rukhiyah diri saya sendiri dan segera menyelesaikan pekerjaan rumah saat subuh sudah siap membersamai anak-anak shalat subuh, dzikir pagi dan beraktivitas hadir penuh bersama mereka. Saya akan menyentuh gadget di pagi hari hanya untuk laporan ODOJ sebelum subuh.


Kedua, melakukan morning routine untuk diri saya pribadi dengan memberikan pemenuhan hak rukhiyah untuk diri saya yaitu sholat tahajud dan  tilawah satu juz sebelum subuh. Saya meyakini dengan saya mendekatkan diri dan memperbaiki hubungan saya lebih dahulu dengan Sang Pencipta maka koneksi yang tercipta antara saya dan anak-anak akan berlangsung baik. Seperti halnya tangki cinta, ketika tangki cinta sudah terisi full maka saya dapat mengalirkan cinta dalam tangki cinta anak-anak saya. 

 

Gambar : Cara melatih karakter

  •  Bagaimana perasaan saya setelah mengasah karakter ketiga "I know, I can be better"?

Saya mengasah karakter ini selama tiga hari sejak hari rabu hingga jumat ini. Yang saya rasakan, saya merasa lebih bahagia, merasa lebih baik menata emosi saya, lebih baik mental state saya, lebih merasa teratur dan produktif, saya merasa lebih hadir secara utuh dan mindful ketika membersamai anak-anak dan anak-anak pun lebih nampak lebih ceria dan bahagia dari hari ke hari. 

 

Gambar : Perasaan setelah melatih karakter

  • Apa action saya selanjutnya?

Setelah melatih karakter ketiga selama tiga hari saya melihat sudah nampak kemajuan yang baik dari hari ke hari. Tetapi saya meyakini, karakter ini akan terinternalisasi dalam diri saya jika saya terus melatihnya. Sebab itu saya ingin melanjutkan latihan ini selama 14 hari kedepan. Saya harapkan setelah 14 hari kedepan maka karakter ini akan menjadi sebuah kebiasaan baik bagi diri saya. 

 

Gambar : Action Selanjutnya

 

Sekian tugas misi ke enam dari saya. Semoga bermanfaat bagi diri saya sendiri untuk menjadi jurnal pegangan melakukan refleksi diri. Semoga teman-teman juga merasakan manfaat dari goresan pena yang saya torehkan. Mari bersama-sama menjadi sebaik-baik manusia dengan terus memperbaiki diri setiap hari dan bermanfaat untuk orang lain. 

 

Dibawah ini saya sertakan resume materi di misi ke enam. Semoga apa yang saya tuliskan dalam resume ini tidak mengurangi esensi materi yang disampaikan oleh widya iswara. Semoga bermanfaat ya ^_^

 

Resume Materi Misi 6 Zona 3 

"Karakter Moral Ibu Profesional"

Oleh Nur Khayati

Ibu Profesional Semarang


Zona 3 misi 6 kali ini dengan tema materi "Karakter Moral Ibu Profesional" yang disampaikan oleh Mbak Hamidah Rina Mantiri atau dikenal dengan Mbak Hamidah pada senin, 6 Juni 2022 pukul 20.00 live di FBG Matrikulasi Batch 10.


Materi keenam kali ini, kami penjelajah samudra amarta diajak untuk menyiapkan hidangan kami. Hidangan yang akan kita ramu dan racik sendiri. Sebab, kali ini kita akan mempelajari lima hal dari karakter moral ibu profesional. Mbak Hamidah memaparkan bahwa karakter merupakan ban yang tidak perlu diajarkan dan harusnya juga tidak dimasukkan kurikulum. Lantas, mengapa ada di pos 6 ini membahas berkaitan dengan karakter?


Nah, sebab itulah diawal disampaikan oleh Mbak Hamidah, bahwa beliau tidak memiliki apa-apa untuk dihidangkan melainkan kita akan diajak untuk menyiapkan hidangannya kita sendiri. Mbak Hamidah disini hanya bertugas untuk memperkenalkan apa saja karakter moral yang dimiliki ibu profesional atau mungkin kita pernah mengenal moral knowing. Mbak Hamidah hanya memperkenalkan dan selanjutnya kami yang bertugas memperdalam dan menanamkan karakter moral ibu profesional tersebut ke dalam diri kita. Sehingga akan nampak ciri khas dari ibu profesional dengan komunitas yang lainnya. Ada tiga komponen dalam pembentukan karakter moral yaitu moral knowing, moral reflection dan moral action.


Jika di materi sebelumnya kita pernah mempelajari core values ibu profesional maka begitu pula dengan karakter moral. Karakter moral juga akan menghasilkan value ibu profesional. Dimana karakter moral tersebut diharapkan dapat terinternalisasi dalam diri kita sehingga kita tak perlu memerlukan sebuah perkenalan siapa diri kita, tetapi dengan sendirinya orang lain akan tahu jika kita adalah ibu profesional dengan melihat karakter moral yang kita miliki. Adanya karakter moral ini akan menguatkan core values dari ibu profesional.


Apa saja tahapan dalam hidup seorang perempuan?

→ lahir, bayi, anak kecil, remaja (mengalami haid pertama), dewasa (mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi), bekerja (mandiri secara finansial), menikah (menjadi istri), memiliki anak (menjadi seorang ibu), ketika anak-anak sudah menikah (menjadi ibu mertua dan nenek), mungkin sebelum itu juga memiliki peran di masyarakat dan terakhir meninggal. Hal ini menunjukkan bahwa sejak lahir hingga akhir hayatnya seorang perempuan menjalankan peran dan misi hidupnya secara berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan karakter moral pertama ibu profesional yaitu "Never stop learning, the mission alive". Artinya perempuan itu tidak pernah berhenti berperan karena misinya selalu hidup. Karakter seorang ibu profesional itu tidak akan pernah berhenti untuk menjalankan misi hidupnya, dengan suka cita bergerak, misinya tidak pernah mati, perannya terus berkembang. Misi ini dimana seluruh ibu akan meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang perempuan, istri dan ibu dimanapun ia berada. Nah, makanya ketika kita masuk ke ibu profesional tidak ada satu peran pun yang kita tinggalkan. Mengutip yang pernah disampaikan oleh Ibu Septi Peni "Jika ada seribu orang ibu yang berjuang untuk pendidikan keluarga maka salah satunya adalah saya. Jika ada seratus  orang ibu yang berjuang untuk pendidikan keluarga maka salah satunya adalah saya juga. Dan jika hanya ada satu ibu yang mau berjuang untuk pendidikan keluarga itu adalah saya".


Ilmu apa saja yang perlu dipelajari oleh seorang perempuan?

→ semua ilmu yang dipelajari seorang perempuan itu sesuai dengan tahapan peran yang ia jalani. Kita ambil contoh ilmu saja misalnya ilmu parenting, bisa dimulai saat seorang perempuan baru melahirkan maka ia akan belajar mengenai menyusui dan ilmu menggendong, saat anak mulai masuk fase makan maka seorang ibu belajar tentang MPASI dan nutrisi anak, belajar tentang tumbuh kembang anak, belajar pendidikan anak usia dini, belajar pendidikan pra aqil baligh, dsb. Dan ini sejalan dengan karakter moral kedua ibu profesional yaitu "Don't teach me, I love to learn". Artinya ibu profesional itu adalah seorang ibu yang senang belajar dan fitrahnya seorang ibu jika beralih peran maka ia akan menyukai untuk belajar dan tidak pernah berhenti belajar sampai mati. Don't teach me artinya bukan tidak mau diajari tetapi berarti bahwa seorang ibu tidak perlu dijejali dan disuapi untuk belajar hanya perlu dipantik saja sebab mereka akan tahu sendiri kebutuhan belajar mereka seperti apa. Sekali lagi karena fitrahnya seorang ibu adalah suka belajar. 


Temukan 10 perbedaan dari gambar yang disajikan.

→ matahari, awan, payung, es krim, topi kang es krim, baju anak laki-laki, baju anak perempuan, sepatu kang es krim, bando anak perempuan, rambut anak laki-laki. 

Bagi seorang perempuan mungkin sangat mudah untuk menemukan perbedaan dari apa yang ia lihat. Tetapi coba cari perbedaan diri anda sendiri yang terjadi dari satu tahun sebelumnya?

Hal ini berkaitan dengan karakter moral yang ketiga yaitu "I know can be better". Jadi seorang ibu profesional itu bertekad menjadi lebih baik dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Ibu profesional selalu mengupgrade dirinya.  Sebab orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang lebih baik dari hari kemarin. Jika ada kegagalan dalam belajar atau tidak mengalami perkembangan atau progress belajar maka kita perlu melakukan evaluasi. Mungkin tentang kesungguhan belajar, tujuan belajar dsb.


Tebak gambar?

→ gambar jam karet

Dari gambar tersebut berkaitan dengan karakter moral ibu profesional yang keempat yaitu "Always on time". Ibu profesional adalah seorang ibu yang selalu menghargai waktu dan berusaha untuk menepati waktu yang telah disepakati. Bukan karena kita takut aturan tetapi karena kita sadar untuk menghargai waktu kita dan waktu orang lain. Disiplin waktu bagi seorang ibu profesional adalah menyepakati waktu yang telah ditentukan sesuai dengan komitmen masing-masing yang dijalankan secara konsisten hingga akhirnya kita menjadi terbiasa. 


Tebak kata?

→ tebak kata dalam bahasa inggris, dari dua gambar tersebut yaitu sharing is caring. Hal ini berkaitan dengan karakter moral yang lima yaitu "sharing is caring". Artinya ibu profesional itu sayang sesama, tidak segan untuk membagikan ilmunya, tidak segan membagikan pengalaman yang sudah dijalankan. Prinsip dalam berbagi informasi yaitu 3 B (Benar : teruji kebenarannya, bukan hoax atau informasi palsu), Baik : Baik sesuai koridor CoC Ibu Profesional, Bermanfaat ( relevan dengan kebutuhan target audience). 


Satu hal yang saya garis bawahi dari materi 6 kali ini adalah memperbaiki diri sendiri dulu secara terus menerus dan jangan pernah takut untuk berbagi. Karena kita tidak pernah tahu hal mana atau hal apa yang kita bagikan yang dapat bermanfaat untuk orang lain.

 

#Zona3

#Misi6 

#karaktermoralibuprofesional

#PenjelajahPelabuhanSamuderaAmarta

#Matrikulasi10

#InstitutIbuProfesional

#IbuprofesionalforIndonesia

#ip4d2022

#womwnincooLABorwtion

 

Best Regards

Nur Khayati

Ibu Profesional Semarang

@nur_khay_

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2

 Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2 Bismillahirrohmanirrohim... Nama : Nur Khayati Regu   : 10 Mikoriza Regional : Semarang MasyaAllah..tak terasa ...