Tantangan Hari Ke-3 Zona 1
Oleh Nur Khayati IP Semarang
Tantangan hari pertama dan kedua telah ditunaikan. Kini saatnya berlanjut menuju tantangan hari ke 3 zona 1 Bunda Sayang. Kali ini kami ditantang untuk mengingat dan menceritakan kembali apa yang sering dikatakan oleh circle terdekat pada diri kita. Mulai dari suami, saudara, teman dan anak-anak.
Pertama, Apa yang pasanganmu sering katakan tentang dirimu?
Saya dulu dipertemukan oleh Allah dalam waktu yang sangat singkat. Hanya dua pekan proses kami sejak saya menerima proposal beliau lalu ta'aruf, khitbah lalu ijab. Tentu proses pengenalan karakter satu sama lain terus berjalan sampai saat ini. Kami yang berbeda jurusan dan bahkan universitas. Alhamdulillah, kami lahir ditahun yang sama, mungkin sebab itu adaptasi kami dimudahkan oleh Allah. Usia yang hanya terpaut satu bulan membuat kami jauh lebih mudah untuk saling bercerita.
Awal pernikahan kami, saat itu saya masih kerja dan beliau sebetulnya memberikan izin pada saya untuk bekerja di ranah publik. Namun, sepanjang diskusi kami, saya ingat sekali beliau selalu mengajak ngobrol saya tentang peran ibu sebagai madrasah utama bagi anak-anaknya. Bahkan beberapa rekomendasi ceramah ustadz berkaitan tema tersebut beliau berikan pada saya.
Tanpa saya sadari, ternyata dari seringnya diskusi kami tersebut merubah pola pikir saya. Hingga akhirnya saya mantap memutuskan untuk resign dari tempat ranah publik ke ranah domestik. Meskipun secara tersurat suami saya tidak pernah meminta saya untuk berhenti bekerja tetapi justru cara beliau mengajak diskusi dan sering ngobrol yang kemudian dengan sendirinya saya membuat keputusan yang mantap tanpa paksaan. Dan saya bahagia menjalani keputusan saya sejak awal.
Bahkan beliau yang kemudian mensupport saya untuk tetap bisa berkarya meski saya seorang ibu rumah tangga. Seingat saya, beliau tidak pernah melarang saya ikut kelas belajar apapun yang hendak saya ikut sekalipun harus membayar mahal. Seingat saya, setiap kali ada amanah beliau yang hadir mensupport saya agar saya tetap bisa berdaya dengan amanah saya. Menawarkan diri untuk mengasuh anak-anak ketika saya kegiatan diluar. Terakhir beliau yang awalnya gamang ketika saya harus menerima amanah menjadi kepala sekolah TPQ di komplek perumahan tetapi justru kemudian beliau meyakinkan saya untuk menerima amanah tersebut sembari bilang ke saya "Umi, kesempatan kebaikan itu terkadang tidak hadir dua kali. Segera Umi jemput pahala kebaikan itu, niatkan untuk bermanfaat bagi orang lain. InsyaAllah abi, ridho, abi dukung umi". MasyaAllah… ♥️
Suami saya juga menjadi yang pertama menguatkan saya ketika terkadang saya minder menjadi seorang IRT. Beliau yang selalu bilang ke saya dengan lembut "surga untuk Umi kelak InsyaAllah, karena Abi ridha sama umi".
Allahu Akbar..tiada yg lebih menguatkan selain kata ridho dari suami dan juga ridho Allah.
Semoga Allah lindungi kami, keluarga kami hingga kelak kami dikumpulkan di Jannah-Nya.
Semoga Allah lindungi kami dari segala fitnah dunia dan akhirat.
Semoga Allah mampukan kami mendidik dan mengasuh anak-anak kami pada jalan kebaikan, jalan yang mendapatkan ridho dari Sang Maha Kuasa.
Kedua, Apa yang saudaramu sering katakan tentang dirimu?
Untuk pertanyaan ini saya belum bisa menjawab. Jujur, kedekatan saya dengan adik kandung laki-laki saya kurang begitu tertaut. Mungkin karena sejak SMP sampai kuliah saya kost dan hanya ketemu adik sepekan sekali sehingga kami jarang ngobrol dengan intens. Bahkan sejak bapak dan ibu saya berpisah, adik saya cenderung menjadi anak yang sangat pendiam dan jarang sekali ngomong. Tetapi dia pernah bilang ke saya "Mbak itu kadang kelihatan galak tapi aku tahu kok, mba begitu juga karena mbak sayang sama aku".
Ketiga, Apa yang temanmu sering katakan tentang dirimu?
Berbicara teman, sebetulnya lingkar pertemanan saya setelah menikah semakin berkurang bahkan bisa dihitung dengan jari. Maka yang saya maksud teman disini mungkin bisa berarti tetangga atau orang-orang yang sering kali berinteraksi dengan saya.
Sebagian besar dari mereka, saat melihat saya untuk pertama kali, mereka akan bilang jika saya orangnya pendiam, kaku dan tegas. Ah, tetapi ternyata mereka salah sangka. Setelah sering cukup berinteraksi dengan saya mereka akan bilang "walah..ternyata kamu itu orangnya cerewet yah, suka bercanda dan asyik diajak ngobrol. Ternyata kesan pertamamu penuh tipuan".
Sebagian ada yang mengira kalau saya lulusan guru paud atau TK karena mungkin saya cukup dekat dengan anak-anak dan sering mengunggah aktivitas bermain saya dengan anak-anak.
Keempat, Apa yang anakmu sering katakan tentang dirimu?
MasyaAllah..menceritakan tentang mereka justru membuat saya berkaca-kaca. 😭
SiMas..yang tak terasa kini usianya hampir tujuh tahun. Ia sudah pandai mengungkapkan perasaannya pada saya. Kadang ia dengan lugas bilang "Mas itu sedih kalau lihat umi kadang marah"
Astaghfirullah..maafkan umi yah Mas yang terkadang kelepasan bentak Mas atau marah ke Mas dan adik 😭
Simas juga kadang tak segan memuji "Umi, masakan umi itu enak loh. Mas suka banget". Padahal kemampuan masak saya juga masih jauh dari bisa. Tetapi karena mereka saya belajar untuk bisa memasak.
SiMas yang tak segan bilang "Makasih yah umi, udah ajak mas jalan-jalan, ajak mas main, udah belikan mas mainan dan buku".
MasyaAllah..terima kasih yah Mas 🥰
Si Adik yang usianya juga hampir genap tiga tahun. Meski ia belum bisa terlalu jelas mengungkapkan perasaannya. Tetapi banyak hal yang sering membuat saya terhenyak dari mulut kecilnya.
"Umi, adik minta maaf yah umi"
Itulah kalimat yang sering diucapkan pada saya ketika adik tahu kalau saya kadang hampir marah sama dia.
"Umi, adek sayang umi"
Kalimat yang tidak lupa ia sering ucapkan secara tiba-tiba sembari memeluk dan mencium saya.
MasyaAllah..ternyata mengingat apa-apa yang sering dikatakan lingkaran terdekat pada diri kita, membuat saya seperti sedang berkaca.
"Hei..itulah kamu dimata orang lain. Apa yang kamu lakukan, sikap apa yang kamu tunjukkan selama ini, itulah dirimu".
Menceritakan apa yang sering mereka katakan tentang saya bukan berarti saya sedang ujub. Tetapi salah satu ikhtiar saya untuk mengenali diri saya melalui cerminan diri saya yang ditangkap oleh orang lain.
Semarang, 17 Maret 2023
20.54
#tantanganzona1
#bundasayang8
#institutibuprofesional
#ibuprofesionaluntukindonesia
#bersinergijadiinspirasi
#ip4id2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar