Berbenah pada Gadget
Oleh Nur Khayati
Kemajuan perkembangan teknologi saat ini sangat terasa sekali manfaatnya bagi kehidupan kita. Segalanya jadi lebih mudah untuk dilakukan bukan?
Dulu saat aku masih kecil , ketika ingin membantu ibu belanja maka aku harus beranjak ke pasar dan saling berdesakan dengan pembeli atau pedagang lainnya. Ketika akan mengirim kabar dengan keluarga dan saudara yang saling berjauhan, aku pun harus mendatangi wartel yang jaraknya tidak dekat dari rumah. Tetapi saat ini, hampir semua aktivitas dapat kita lakukan tanpa perlu lagi keluar rumah. Dengan sekali sentuhan jari dari gadget yang kita miliki maka semua hal bisa diselesaikan dengan segera. Bahkan gadget kini selalu kita bawa kemana-mana. Terasa ada yang kurang jika ia tertinggal.
Namun, dibalik ribuan kemudahan yang ditawarkan oleh si ponsel pintar, justru terkadang seperti senjata makan tuan untuk ku. Ada banyak persoalan yang harus dihadapi bersebab benda kecil bernamakan gadget. Aku sering bingung informasi, mudah terdistraksi bahkan tak jarang aku terlena dan digilas roda waktu dengan dalih 'me time'. Ah, iya satu lagi..storage yang selalu penuh.
Ah, baiklah..sepertinya sudah waktunya harus mulai berbenah pada gadget agar hidupku tidak dikendalikan oleh gadget tetapi justru aku yang memegang kendali gadget. Rencana apa yang akan aku lakukan untuk memulai berbenah isi gadget?
Pertama, memilah dan memilih whatsapp group (WAG) yang ada dalam gadget
Tak dipungkiri lagi, whatsapp menjadi aplikasi unggulan yang memudahkan untuk komunikasi. Jika dulu kita masih familiar dengan SMS maka kini mungkin keberadaannya sudah tergeser oleh whatsapp. Selai pesan pribadi, whatsapp memberikan layanan grup yang memudahkan bagi kita untuk berkomunikasi dalam kelompok atau komunitas.
Setelah menilik kembali whatsapp group yang ada dalam gadgetku ternyata ada lebih dari 100 WAG. Allahu akbar..aku sendiri terperangah melihat jumlah ratusan WAG. Mulai dari grup keluarga, komunitas, kepanitiaan dan membludaknya kelas belajar yang saya ikuti.
Saat ini aku baru menyadari, yang membuat ku limbung akan informasi dan lebih sering terdistraksi oleh keberadaan gadget, salah satunya bersebab banyaknya WAG tersebut. Terkadang waktu dan perhatianku tersedot begitu besar saat membaca pesan dalam WAG.
Apakah aku aktif semua dalam WAG tersebut?
Oh tentu, jawabannya tidak. Karena itulah aku harus mulai memilah dan memilih, WAG mana yang seharusnya tetap aku ikuti dan WAG mana yang harus ku tinggalkan segera. Jika aku sudah tidak aktif dan tidak lagi memiliki muamalah dalam WAG tersebut maka mau tak mau, aku harus mohon pamit undur diri. Setidaknya ini menjadi langkah pertama bagiku untuk berbenah gadget sehingga dapat mengurai kebingungan dalam menerima informasi.
Kedua, memilah dan memilih pesan berbintang
Iya, salah satu fitur dari whatsapp ini memang cukup canggih menurutku. Kita bisa memberikan tanda bintang pada pesan-pesan tertentu yang mungkin kita anggap penting dalam jangka waktu yang kita inginkan. Jadi, saat kita membutuhkan atau mencari informasi tersebut maka tak perlu bersusah payah menelusuri semua chat yang dalam whatsapp. Cukup mencarinya dalam kumpulan pesan berbintang.
Namun, lagi-lagi..sayangnya justru kemudahan ini kembali menjadi senjata yang memakan tuannya. Apalagi saat ini ditambah menjamurnya kelas belajar online. Bahkan selama pandemi banyak sekali aktivitas yang dilakukan lewat daring.
Kucoba buka kembali pesan berbintang. Lagi..lagi ratusan jumlahnya ðŸ˜. Ini saatnya aku memilah dan memilih mana pesan berbintang yang penting untuk ku tulis kembali dalam catatan belajarku atau memilih untuk menghapus langsung pesan tersebut , jika tidak lagi memiliki manfaat untuk disimpan kembali.
Ketiga, memindahkan dokumen, foto dan video dari gadget ke dalam hard disk
Storage penuh menjadi salah satu trending utama permasalahan yang dihadapi dari gadget. Padahal sudah mencoba membeli gadget dengan kapasitas memori yang cukup besar. Tetapi tetap saja itu belum cukup menyelesaikan permasalahan ini.
Iya, foto dan video selalu menyita sebagian besar memori dari gadgetku. Apalagi setelah punya anak, hampir sebagian besar galeri berisi foto dan video dari mereka. Dari mulai foto dan video yang remeh temeh hingga foto dan video tumbuh kembang mereka yang sayang jika terlewatkan untuk didokumentasikan. Aih, sepertinya ini masalah sejuta umat ibu-ibu di seluruh belahan dunia ya?Apakah kalian juga?eh..atau jangan-jangan cuma aku aja?
Ribuan foto dan ratusan video ada dalam gadgetku saat ini. Teman-teman bisa lihat sendiri pada foto diatas..sangat banyak bukan?
Selain foto dan video, dokumen berupa printable yang dijadikan media belajar anak-anak di rumah juga menyita sebagian besar memori gadgetku. Mulai dari printable yang ku buat sendiri atau terkadang diunduh secara gratis dari banyak platform. Ah, iya terkadang aku hanya gelap mata, mengunduh semua printable tersebut tetapi saking banyaknya kadang justru terlupa untuk mengeksekusinya. Lagi-lagi, dokumen tersebut tersimpan rapi dalam galeri.
Baiklah, mari kita mulai berbenah foto, video dan dokumen-dokumen tersebut. Memilahnya lalu memindahkan ke dalam folder terpisah di harddisk. Hmm..mungkin akan butuh waktu lama untuk memindahkan ribuan foto bahkan ratusan video itu tetapi ini menjadi langkah jitu untuk mendapatkan ruang kosong yang lebih besar dari storage gadgetku.
Keempat, memilah dan memilih aplikasi serta mengelompokkannya
Selain foto, video dan dokumen sebetulnya masih ada satu lagi yang menyita banyak memori dalam gadgetku. Selain menyita memori, penampakan layar terlihat semrawut karena banyaknya aplikasi yang terinstall di dalamnya. Bahkan sampai puluhan aplikasi, mulai dari aplikasi komunikasi, marketplace, m-banking, desain, literasi dan masih banyak lagi. Beruntungnya tidak ada aplikasi game dalam gadgetku.
Semua aplikasi tersebut sebetulnya tidak semuanya aku gunakan setiap hari. Ada beberapa yang digunakan secara insidental. Sebab itu, aku harus memulai memilah dan memilih aplikasi mana saja yang benar-benar aku butuhkan lalu mengelompokkannya sesuai kategori. Seperti misalnya ada beberapa aplikasi desain atau editing foto/video, aku hanya memilih satu atau dua aplikasi yang masih benar-benar digunakan. Lalu bersiap untuk menghapus atau uninstall aplikasi yang tidak lagi aku butuhkan.
Pengelompokan kategori ini akan disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya kategori aplikasi sosial media, marketplace, galeri, editor dsb. Melalui pengelompokan kategori aplikasi tersebut, aku berharap tampilan gadget lebih rapi dan tentu akan memudahkan dalam mencari aplikasi yang akan digunakan. Selain itu tentunya storage gadgetku menjadi lebih lega.
Aku teringat sebuah kutipan yang dituliskan oleh Marie Kondo dalam buku karangannya. Marie Kondo mengatakan bahwa membenahi ruangan bukan berarti ampuh untuk menenangkan pikiran yang resah. Sekalipun kegiatan beberes ini sangat bermanfaat, bisa jadi inti masalah yang menyebabkan pikiran kita resah belum ditangani dengan benar tapi malah teralihkan dengan kegiatan beres-beres. Karena, berbenah adalah sarana, bukan tujuan akhir. Namun dengan mulai berbenah, lembaran baru dalam hidupmu akan terbuka. Hasilnya, hidupmu perlahan akan ikut berubah. Tegasnya, semakin cepat kamu berbenah maka semakin cepat pula kamu menghadapi persoalan-persoalan yang sangat penting dalam hidupmu.
Nah, empat rencana berbenah pada gadget sudah ku tulis. Kini saatnya melakukannya dengan segera agar satu per satu permasalahan gadget yang ku hadapi dapat diatasi. Lembaran baru pun akan segera dimulai. Iya, aku memegang kembali atas gadget bukan lagi aku yang dikendalikan oleh gadget.
Do It Now !
#TemaBerbenah
#Berbenah
#Konmari
#TemaTulisanMingguan
#KLIP2023
#KelasLiterasiIbuProfesional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar