Minggu, 19 Maret 2023

Bunda Sayang : Zona 1

 Tantangan Hari Ke-5 Zona 1 

Oleh Nur Khayati IP Semarang


Tibalah saatnya berlanjut dalam tantangan hari ke-5  zona 1 Bunda Sayang. Kali ini kami ditantang untuk mengisi tabel jurnal emosi yang terjadi atau kita rasakan pada hari ini. Setelah mengisi tabel jurnal emosi, kami diminta untuk menceritakan perasaan yang kita rasakan setelah mengidentifikasi kejadian tersebut dan menuliskannya dalam tabel jurnal emosi. Lalu kami juga diminta menuliskan insight atau pembelajaran atau aha momen yang diperoleh dari identifikasi kejadian hari ini.



Sebetulnya dari Mbak Lulu sebagai dekan bunda sayang menyampaikan jika tabel jurnal emosi hanya disimpan untuk diri sendiri bukan untuk dibagikan pada orang lain. Tetapi jika ada berkenan untuk menyertakan tabel tersebut juga dipersilahkan. 


Nah, kali ini..saya juga ikut menyertakan tabel jurnal emosi yang saya alami hari. Bukan dalam rangka untuk membagikan energi negatif pada orang lain atau karena ingin ujub, tetapi semata untuk membuat jejak hikmah bagi diri saya pribadi.


Bismillahirrohmanirrohim


Hari/Tanggal : Ahad, 19 Maret 2023


Kejadian hari ini

Hari ini saya dan anak-anak ada agenda playdate dari komunitas gerakan binar. Awalnya ketika saya ngobrol sama anak-anak tentang agenda pagi ini, mereka sangat antusias terutama si Mas.

"Umi, nanti kita mau bikin mainan apa?kertas origaminya udah ada belum mi?"

celoteh si Mas dan si adik pun tak kalah berbinar menyambut keseruan playdate pagi ini.

Namun, realitanya tak semudah yang saya bayangkan. Playdate online dengan dua bocil. Penuh drama. Mulai dari saling berebut posisi di depan layar gadget sampai rebutan kerta origami. 

Pada awalnya saya masih bisa mengkondisikan, masih bisa mengatur intonasi suara sambil tarik ulur nafas. Meski pada akhirnya menjadi tidak fokus pada agenda playdate pertama yaitu read aloud. 

Namun, tiba saatnya mulai bebikinan kreasi lebah dan kepik terjadi kembali drama. Saling berebut kertas origami dan lem. Saat itu, tanpa terkendali saya kelepasan agak keras.

"Mas..adik..sudah toh jangan rebutan. Nanti kalau rebutan kalian belum selesai. Nanti ketinggalan sama teman-teman yang lain"

Sambil raut wajah saya mulai berubah tetapi tidak sampai sampai mengeluarkan kata-kata yang kasar atau melukai mereka. Saya masih bisa mengendalikan diri.

Tetapi malunya, ternyata speaker zoom lupa saya mute. Sehingga bocor dan terdengar oleh peserta yang lain. Lumayan malu juga..moderator sampai bilang "Sabar bund..sabar.."

hahaha..cukup malu sebetulnya 😆🤭

Alhamdulillah, setelah itu saya berhasil mengkondisikan lagi. Saya minta maaf ke mas dan adik. Dan adik yang tadi sempat pecah tangisnya, bisa saya peluk dan redakan tangisnya. Saya ajak lagi membuat kreasi sedangkan siMas tetap sibuk dengan kreasinya. 

Nah, setelah selesai agenda playdate, saya kembali memeluk mereka dan meminta maaf. Lalu saya tawarkan ke mereka untuk beli jajan untuk mengembalikan kondisi suasana hati mereka. Alhamdulillah, mereka tertawa senang kembali bersama saya.


Emosi yang muncul

kesal, hampir marah, malu


Skala : 3


Hal apa yang kita harapkan

saya berharapnya si kakak bisa sedikit mengalah sama adik meski secara eksplisit saya tidak mengatakan ke kakak. Namun, ternyata si kakak belum paham konsep mengalah. Dan akhirnya saling kekeh berebutan dan adiknya menangis. 


Kata-kata penyemangat apa yang ingin aku berikan pada diri sendiri :

Alhamdulillah..sangat bersyukur karena saya masih bisa mengendalikan diri untuk tidak sampai marah sama anak.

Alhamdulillah…saya tidak jadi mengomel sama anak-anak.

Alhamdulillah..saya sadar ketika saya sudah mulai menaikkan oktaf suara saya lalu saya minta maaf dan memeluk anak-anak.

Alhamdulillah..saya bisa mengembalikan mood keceriaan anak-anak kembali dan tertawa bersama lagi setelah selesai acara playdate.

Good Job..ini salah kebaikan yang saya dapat hari ini. Semoga esok hari dan seterusnya, saya bisa tetap bisa mengendalikan diri, lebih calm dan kooperatif dengan emosi saya sendiri maupun saat menghadapi emosi anak-anak.



Insight yang saya dapatkan setelah melakukan identifikasi emosi yang terjadi pada diri saya hari ini :

Pertama, setelah saya mengidentifikasi emosi yang terjadi pada hari ini lalu menuliskan dalam jurnal emosi, saya merasa lega. Dan ternyata saya bisa tertawa dan geli sendiri membaca lagi jurnal emosi saya sendiri. Ternyata segala sesuatu yang sudah kita rasakan baik itu emosi atau hal-hal yang sudah terjadi, akan membuat diri saya berefleksi diri dan sadar dengan apa yang sudah saya lakukan.

Kedua, insight yang saya dapatkan yaitu saya sadar dengan apa yang terjadi pada emosi saya hari ini. Dari sini saya belajar, jika besok atau entah kapan lagi saya bertemu dengan situasi yang sama maka saya akan paham seharusnya apa yang akan saya lakukan. Saya tidak lagi melakukan respon yang reaktif terhadap anak-anak. Saya lebih sadar lagi dengan respon seperti apa yang akan saya berikan pada anak-anak.


Alhamdulillah, jurnal emosi hari ke-5 sudah diselesaikan. Welldone..MasyaAllah 😍😍


Bismillah..bersiap menuju tantangan hari berikutnya 💪

Semoga Allah memberikan kemudahan..aamiin 🤲🏻


Sabtu, 19 Maret 2023

18.46

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2

 Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2 Bismillahirrohmanirrohim... Nama : Nur Khayati Regu   : 10 Mikoriza Regional : Semarang MasyaAllah..tak terasa ...