Rabu, 08 Maret 2023

Challenge Binar : Resume Materi Empat

 


Membuat Menu Bermain Anak

Oleh Nur Khayati


Kali ini saya akan merangkum pembekalan materi keempat atau materi terakhir dalam acara 'Challenge 30 Hari Bermain Bersama Anak' yang diadakan oleh komunitas gerakan binar (bermain dan belajar). Sebelum melakukan challenge, kami dibekali oleh panitia dengan 4 materi dengan narasumber yang keren. 


Pembekalan materi ketiga ini telah dilaksanakan hari ini 7 Maret 2023 pukul 20.00 - 22.00 WIB. Alhamdulillah saya bisa mengikuti acara ini dari awal sampai akhir. Nah, sebagai salah satu cara saya untuk mengikat kembali makna di materi ketiga ini saya akan merangkumnya. Semoga bermanfaat yah 😍


Acara pembekalan materi ketiga ini dipandu oleh Bunda Liana Maharani dan materi dibawakan oleh Bunda Nani Nurhasanah.  Beliau adalah founder komunitas dan gerakan binar (bermain dan belajar).


Bunda Nani mengawali materi ini dengan melempar pertanyaan kepada kami tentang manakah mainan favorit bunda saat kecil?Dalam slide ditayangkan tiga jenis permainan tradisional yaitu ada lompat tali, ular naga dan lompat engklek.  


Dengan kita mengingat mainan favorit saat kecil kita jadi bernostalgia, kapan mainnya, seperti apa, siapa saja yang ikut bermain dsb. Memori kita jadi mengingat kembali momen bahagia saat kecil dan ingin mengulanginya kembali. Nah, begitu pula jika kita analogikan dengan kegiatan bermain bersama anak yang saat ini sedang akan kita susun dan akan kita lakukan bersama anak. Ini adalah salah satu upaya kita untuk menciptakan memori bahagia dalam otaknya. Sehingga kelak ketika mereka sudah dewasa atau sudah besar lalu di recall kembali yang teringat dalam memori anak adalah saat-saat bahagia bermain bersama kita orang tuanya. 


Apa itu bermain?

  1. Menurut Johan Huizinga 1938 : bermain adalah gejala alam yang mendahului dan bahkan terus menjiwai kebudayaan

  2. Menurut bahasa latin : bermain itu mendahului kebudayaan karena gejala itu ditemukan juga dalam perilaku binatang

  3. Menurut Man The Player - Insan bermain : burung menyanyi dan menari, anak singa bergulingan di sinar mentari pagi, anak anjing berkejaran dan berkelahi merak bolak balik berjinjit menebar citra dan pesonanya, dst.


Bermain menurut Huizinga :

  • Bermain adalah unsur permanen di segala jenjang hidup manusia

  • Permainan adalah kegiatan yang ditandai dengan lima ciri yaitu

  1. kebebasan

  2. lain dari pada kehidupan nyata

  3. terjadi dalam waktu dan tempat yang khusus

  4. berlangsung menurut aturan tertentu

  5. mempunyai tujuan dalam dirinya sendiri 


Ada tiga jenis bermain bersama anak

  1. Bermain bebas

Anak benar-benar bebas memilih mainan dan bermain dan tanpa setting aktivitas

  1. Bermain terstruktur

Anak bermain sesuai dengan aktivitas yang sudah kita siapkan, memiliki tujuan spesifik untuk area apa yang ingin dipelajari dan dimainkan. biasanya untuk di Binar menggunakan jenis bermain terstruktur karena ada aspek-aspek perkembangan anak yang ingin dicapai. Tetapi tetap juga diperbolehkan untuk memilih jenis bermain seperti bermain bebas dan bermain bebas terstruktur.

  1. Bermain bebas terstruktur

Anak bermain bebas, tapi kondisi lingkungan dengan setting aktivitas yang sudah dipersiapkan agar mereka bisa memilih sesuai dengan apa yang mereka ingin mainkan.


Manfaat bermain terstruktur yaitu

  1. Menjadi sarana menstimulasi perkembangan anak sesuai tugas perkembangan anak

  2. Melatih anak mengikuti aturan

  3. Membuat tujuan belajar dicapai dengan kegiatan yang lebih bermakna

  4. Dapat disesuaikan dengan minat anak saat itu

  5. Melatih fokus dan kesabaran

  6. Menciptakan bonding dengan orang tua


Membuat menu bermain sebetulnya dapat dianalogikan dengan membuat menu masakan. Nah, apakah bedanya?

Ada tiga poin perbedaan antara menu masakan dan menu bermain yaitu

  1. Yang harus dipenuhi

  • Menu masakan : karbohidrat, vitamin, protein, mineral, dll

  • Menu Bermain : moral, agama, sosial, emosional, kognitif, motorik kasar, motorik halus, fisik, seni, bahasa

  1. Pengolahan

  • Menu masakan : langsung dimakan/diminum, digoreng, direbus, dibakar, di blender dll

  • Menu bermain : read aloud, steam project, nature walk, role play, pretend play, practical life, bookish play, mendongeng, dll

  1. Penyajian

  • Menu masakan: jus, pizza, nasi goreng, ikan bakar,dll

  • Menu bermain : tematik


Empat tahapan membuat menu bermain yaitu

  1. tentukan tema

tujuannya agar permainannya berkesinambungan setiap harinya

  1. tentukan indikator pencapaian (gerakan binar memakai STPPA)

  2. Pilih beberapa indikator dari aspek perkembangan yang berbeda

  3. Buat kegiatan yang menarik anak


Tema bermain selama challenge 30 hari bermain bersama anak yaitu

  1. Pekan 1 : mainan favoritku

  2. Pekan 2 : hewan di sekitarku

  3. Pekan 3 : aku suka berbuat baik

  4. Pekan 4 : aku suka hidup bersih dan sehat


Selanjutnya dari bunda Nani memberikan contoh menu bermain dan lesson dan bagaimana cara membuatnya. 


Sesi berikutnya kami dimasukkan dalam kelompok diskusi sesuai umur anak yang akan di didampingi oleh fasilitator dari tim sekolah binar. Sesuai dengan usia anak saya, maka saya masuk dalam kelompok 1-2 tahun. Dikelompok ini ada bunda Sei dan bunda Oky. Didalam kelompok kami dijelaskan lebih detail lagi cara membuat lesson plan sesuai tema yang ditentukan oleh binar selama challenge.


Ada dua poin yang saya garis bawahi dari diskusi kelompok yaitu

  1. Yang utama dalam membuat menu bermain adalah bukan permainan yang instagramable atau permainan yang berkaitan dengan crafting (DIY). Tetapi ciptakan momen yang indah bersama anak meski permainan itu sederhana. Kadang kita terlalu menginginkan permainan yang instagramable tetapi kadang kita melupakan aspek perkembangan yang kita capai. Padahal dengan mainan dan bahan yang sederhana pun kita masih dapat memaksimalkan aspek dan indikator perkembangan yang ingin kita capai.

  2. Saat membuat lesson plan, tidak hanya mengambil indikator dari aspek perkembangan yang belum tercapai tetapi usahakan juga aspek dan indikator yang sudah dicapai. Sebab jika hanya berfokus pada yang belum tercapai, dikhawatirkan anak justru merasa kesulitan maka perlu diseimbangkan. Jadikan indikator yang sudah dicapai sebagai aktivitas untuk reward mereka karena mereka sudah bisa melakukannya dengan baik.


Alhamdulillah, tibalah waktunya dimateri puncak dalam pembekalan tantangan 30 hari bermain bersama anak. Saatnya saya mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat. Semoga dengan mengikuti tantangan ini menjadi awal bagi saya dan si adik membangun kembali bounding yang lebih kuat dan konsisten dalam mendampingi tumbuh kembangnya melalui permainan yang menyenangkan dan membahagiakan.


Mohon doanya yah teman-teman, semoga kami bisa lulus dalam tantangan ini dan bisa melanjutkan untuk konsisten setiap hari. Semoga juga dapat bermanfaat untuk para orang tua lainnya.


Bismillah..semangat 💪

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2

 Tahap Kupu - Kupu : Pekan 2 Bismillahirrohmanirrohim... Nama : Nur Khayati Regu   : 10 Mikoriza Regional : Semarang MasyaAllah..tak terasa ...